Sejatinya, Tengku Zulkarnain menjuarai Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) sejak kecil. Namun, karena pita suaranya berubah menjadi serak saat remaja, dia diminta beristirahat. Ketika itulah, dia berkenalan dengan dunia musik.
"Saya tukar suara pada SMP kelas 3. Ketika saya diminta istirahat ikut MTQ, saya melihat pengumuman di televisi, mencari bintang radio dan televisi. Saya kan dari kecil main musik, main gitar klasik sambil nyanyi," tutur Tengku Zul.
Pun kepada Refly Harun, Tengku Zulkarnain mengaku sebagai seorang multi-instrumentalis. Dia memiliki kemampuan menguasai semua jenis alat musik. Pengakuan itu dipuji luar biasa oleh Refly Harun.
"Ya kalau main band itu hari Ahad di tempat orang kawin, saya nyanyi, main organ, main gitar, main drum, main bas, saya sambung semuanya. Berganti-ganti," ujar Tengku Zulkarnain.
Kemampuan itu disindir oleh Refly Harun. "Wah harusnya tandemnya Ahmad Dhani (musisi sekaligus frontman Dewa 19--red) ini," tutur Refly Harun.
Tengku Zulkarnain berada di persimpangan pada tahun 1980 ketika dia mengenal jemaah tablig. Di situlah, dia mesti memilih antara musik dan agama. Hingga akhirnya, dia memilih untuk menekuni agama Islam.
"Saya mengenal jemaah tablig pada tahun 88. Saya dihadapkan pada pilihan musik atau agama. Saya memilih jalur agama dan meninggalkan musik itu 100 persen," tutur Tengku Zulkarnain.