Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa pandemi yang disebabkan oleh virus binatang akan semakin sering dan meluas. Sebagian besar diakibatkan oleh aktivitas manusia, seperti pembabatan hutan dan polusi yang merusak habitat alam liar dan memaksa binatang bersentuhan langsung dengan manusia.
“Akan tetapi, rencana pemulihan Covid-19 membuka kesempatan besar untuk mengurangi risiko pandemi dan bencana ikim," Selina melanjutkan.
"Di samping mendukung penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, rencana pemulihan Covid-19 harus mempercepat perubahan ke ekonomi yang lebih rendah karbon".
Industri yang mendapatkan dananya dari publik harus bertekad kuat dan dapat didorong ke arah kegiatan yang ramah lingkungan. Investasi lebih banyak juga diperutukkan untuk melindungi masyarakat rentan dari krisis di masa yang akan datang.
Selina menambahkan, analisa media sosial Save the Children menggunakan tools Digimind didasarkan pada postingan pengguna yang menyebutkan perubahan iklim dan kata kunci yang berhubungan seperti krisis iklim, darurat iklim, peningkatan suhu global dan pemanasan global. Untuk analisa di Asia Pasifik, kata-kata kunci diterjemahkan dari 9 bahasa – Inggris, Cina, Hindi, Thailand, Tagalog, Burma, Bengali, Vietnam, Khmer dan Bahasa Indonesia. Pencarian dilakukan di 17 negara di Asia Pasifik dengan menggunakan Digimind Historical Search. Periode pencarian adalah Februari – Juni 2019 dan Februari – Juni 2020.
Digimind Historical Search mencakup Instagram, Facebook, Twitter, Blogs, Forum, Koran, Pinterest, Naver, Reddit, Weibo, Tumblr and mengkaji banyak situs. Ke-17 negara di Asia dan Pasifik yakni Afghanistan, Bangladesh, Kamboja, Cina, Fiji, India, Indonesia, Korea, Mongolia, Miyanmar, Nepal, Pakistan, Filipina, Singapura, Srilangka, Thailand dan Vietnam.
Sejumlah kajian ilmiah menemukan adanya kaitan antara gangguan ke ekosistem dan kebiasaan kehidupan mahluk liar, dan peningkatan jumlah pandemi yang diakibatkan adanya transmisi virus dari binatang ke manusia. Gangguan kepada lingkugan memaksa binatang liar dan serangga pindah atau bermigrasi, mendorong mereka berinteraksi dengan manusia lebih sering. Salah satunya adalah penelitian baru-baru ini, lihat Global shifts in mammalian population trends reveal key predictors of virus spill over risk, April 2020, by Christine K. Johnson, Peta L. Hitchens, Pranav S. Pandit, Julie Rushmore, Tierra Smiley Evans, Cristin C. W. Young and Megan M. Doyle.