"Mengingat bukti bahwa virus itu menyebar melalui udara dan juga ditularkan melalui droplet, itu tidak menutup kemungkinan bahwa Anda dapat bersentuhan dengan virus jika Anda berjalan melalui asap rokok atau vape." jelas Linda.
Beberapa penelitian berbasis rumah sakit telah mengaitkan merokok dengan gejala virus corona yang lebih serius.
Pada bulan April, sebuah penelitian di Prancis sebaliknya melaporkan prevalensi yang lebih rendah dari merokok di antara penderita dibandingkan mereka yang tidak merekok. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa nikotin mungkin memberikan perlindungan dari penyakit tersebut, tetapi Organisasi Kesehatan Dunia mempertanyakan keandalannya.
Namun WHO mencatat bahwa tidak ada penelitian resmi tentang kaitan tersebut, yang mengatakan bahwa merokok terkait dengan keparahan Covid-19.
Untuk beberapa orang, larangan untuk merokok dalam jarak dua meter dari orang lain tetap tidak memadai. Sebuah petisi online oleh kelompok kampanye anti-merokok Spanyol telah mengumpulkan lebih dari 80.000 tanda tangan yang menuntut pelarangan nasional lengkap untuk semua merokok di bar dan restoran luar ruangan.
"Dengan cara ini kita akan dapat menikmati hal yang kita semua sukai, yaitu menghargai keahlian memasak kita di bar luar ruangan yang bebas dari asap,” kata petisi yang diselenggarakan oleh Nofumadores.org.
Menurut angka tahun 2019, 22 persen orang Spanyol adalah perokok aktif.