Ribuan Warga Israel Demo Tuntut PM Netanyahu Mundur

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 24 Agustus 2020 | 06:07 WIB
Ribuan Warga Israel Demo Tuntut PM Netanyahu Mundur
Warga melakukan protes kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas dugaan korupsi dan kesulitan ekonomi yang berasal dari 'lockdown' saat krisis penyakit virus korona (COVID-19), di dekat kediamannya di Yerusalem, Sabtu (22/8/2020). REUTERS/Ronen Zvulun/foc/cfo

Suara.com - Ribuan warga Israel menggelar unjuk rasa di Yerusalem, Sabtu (22/8/2020) waktu setempat, mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mundur dari jabatannya atas dugaan kasus korupsi dan lambatnya langkah pemerintah dalam menanggulangi Covid-19.

Massa menilai kebijakan penanggulangan Covid-19 pemerintah tidak banyak menuai hasil positif.

Sekumpulan massa dalam jumlah besar berkerumun di depan kediaman resmi Netanyahu.

Mereka mengibarkan bendera dan poster-poster aksi yang meminta Netanyahu mundur dari jabatannya.

Beberapa peserta aksi sempat bentrok dengan polisi.

Tujuh pengunjuk rasa ditangkap oleh kepolisian, sementara satu polisi terluka akibat bentrok tersebut.

Gerakan protes menguat dalam beberapa bulan terakhir di Israel.

Kalangan oposisi menyebut kinerja Netanyahu tidak maksimal karena dugaan kasus korupsinya, sementara kasus positif Covid-19 di Israel terus naik.

Netanyahu menyangkal seluruh tuduhan yang ditujukan pada dirinya.

Baca Juga: Sensasi Menonton Bioskop Terapung di Israel

Jumlah pasien positif Covid-19 di Israel pada Jumat (21/8) melampaui angka 100.000 jiwa.

Setidaknya, 809 orang meninggal akibat Covid-19 di Israel, negara dengan jumlah penduduk sebanyak sembilan juta jiwa.

Sementara itu, perekonomian di Israel memasuki resesi dan tingkat pengangguran melonjak tinggi sampai di atas 20 persen.

Netanyahu mengecam aksi protes yang ditujukan terhadap dirinya.

Ia menuduh peserta aksi unjuk rasa mengancam demokrasi, sementara media massa mendorong mereka terus turun ke jalan.

Ia berpendapat kondisi perekonomian Israel masih lebih baik apabila dibandingkan dengan banyak negara maju yang terdampak Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI