Korban Penyerangan TNI, Bripka Bernardus Telinganya Sobek, Paha Ditusuk

Selasa, 01 September 2020 | 12:25 WIB
Korban Penyerangan TNI, Bripka Bernardus Telinganya Sobek, Paha Ditusuk
Kondisi bus yang rusak akibat penyerangan di Polsek Ciracas, Jakarta, Sabtu, (29/8/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Suara.com - Dua anggota Polri mengalami luka memar hingga ditusuk saat terjadi penyerangan yang dilakukan oleh ratusan diduga anggota TNI terhadap Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur, pada Sabtu (29/8) dini hari.

Mereka dipukul dan ditusuk saat tengah melakukan patroli.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengemukakan, dua anggota Polri tersebut, yakni anggota Unit VII VIP Ditpamobvit Polda Metro Jaya bernama Bripka Tukin dan anggota Kompi III Pleton II Dalmas Ditsamapta Polda Metro Jaya Bripda Bernandus Dimas.

"Bripka Tukin mengalami luka memar parah di bagian wajah kanan. Sedangkan, Bripda Bernardus mengalami luka sobek pada bagian wajah, memar di seluruh wajah, luka belakang kuping kiri tujuh jahitan dan luka tusuk benda tajam di belakang paha kanan," ungkap Yusri saat dikonfirmasi, Selasa (1/9/2020).

Selain dua anggota Polri, satu kru media elektronik ANTV juga turut menjadi korban. Ketiganya, saat ini tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Senen, Jakarta Pusat.

"Kemarin Pak KSAD dan Pak Wakapolri sudah menjenguk bersama Kapolda Metro Jaya ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati dan diambil keputusan ketiga korban tersebut dipindahkan ke RSPAD untuk mendapatkan perawatan secara intensif," ujarnya.

12 Prajurit Ditahan

Sebanyak 12 oknum anggota TNI AD yang diduga terlibat dalam serangkaian penyerangan Mapolsek Ciracas telah ditahan. Selain itu, sebanyak 31 oknum anggota TNI dari berbagai kesatuan telah diperiksa.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Prakasa mengatakan 12 anggotanya itu ditahan di sel Polisi Militer Kodam Jaya (Pomdam Jaya), Guntur, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Kasus Polsek Ciracas Diserbu Buktikan TNI-Polri Cuma Akur di Level Atas

"12 orang ini adalah prajurit TNI AD. Tetapi ada 19 orang lagi yang sudah ada indikasi (terlibat) dan saat ini sudah dalam proses pemanggilan," kata Andika saat jumpa pers di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Minggu (30/8).

Andika juga mengklaim jika pihaknya akan terus mengusut tuntas oknum-oknum anggota TNI lainnya yang turut terlibat dalam aksi tak bertanggung jawab tersebut. Pasalnya, dia meyakini, masih banyak oknum lain yang terlibat.

"Jadi kami yakin 31 ini adalah bagian dari pengembangan pertama . Kami akan terus dan tidak akan menyerah. Oleh karena itu saya juga memohon bantuan kepada seluruh warga untuk memberikan informasi selain kami melakukan pemeriksaan secara fisik, elektronik segala macam bisa kami lakukan kami juga ingin bantuan informasi masyarakat," katanya.

Adapun, dari beberapa oknum anggota yang telah diperiksa diketahui bahwa mereka berasal dari beberapa kesatuan. Selain itu, mereka juga berasal dari angkatan dan pangkat yang berbeda-beda.

"Kami akan kejar sampai kemana pun, apapun satuannya, yang terpenting adalah bantu kami, kami janji akan serius," tegas Andika.

"Jadi kita tidak mau membatasi diri pada satu angkatan, satuan, tidak ada, pokoknya semua. Dan sejauh ini juga ternyata sudah dari yang kita pelajari itu sudah dari banyak satuan, dari pangkat berbeda, pangkatnya saja berbeda sudah jelas angkatannya berbeda," pungkasnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

REKOMENDASI

TERKINI