Profesi utama dari pria berusia 39 tahun ini adalah petani. Tapi guna menambah penghasilan, ia juga berburu elang dan tikus.
"Ketika masa sulit, kami mengandalkan tikus untuk melengkapi makanan kami karena kami tak mampu membeli daging," ujar istri Simeon, Yankho Chalera.
Pemerintah Malawi telah menjanjikan tunjangan bulanan sebesat USD 50 atau sekitar Rp 739 ribu, bagi mereka yang kehilangan pendapatan akibat peraturan pembatasan.
Skema ini direncanakan berjalan mulai Juni, tetapi pekan lalu, pemerintah menyebut masih ada urusan logistik yang perlu diselesaikan.
Otoritas kesehatan telah mendesak masyarakat tak mampu di beberapa pedesaan untuk melengkapi makanan mereka dengan sumber daya yang tersedia secara gratis dan alami.
Ahli gizi utama Kementerian Kesehatan Malawi, Sylvester Kathumba, mengatakan tikus adalah salah satu sumber protein.
"Kami telah mendorong pola makan semua makan semua kelompok makanan, terutama di saat ini di mana virus corona menyerang orang-orang dengan kekebalan tubuh rendah," kata Grancis Nthalika, koordinator gizi di kenator kesehagan Kabupaten Balaka.
Balaka yang terletak di wilayah selatan negara, dikenal sebagai kawasan untuk perburuan tikus.
Kendati demikiam, para aktivis lingkungan belakangan menyuarakan keprihatinan tentang kerusakan ekosistem yang disebabkan oleh metode perburuan akibat permintaan tikus meningkat.
Baca Juga: Anti Ribet! Begini Cara Cek Bansos di cekbansos.siks.kemsos.go.id
Hewan pengerat biasanya ditemukan di ladang jagung, di mana mereka tumbuh dari memakan biji, buah, rumput, dan serangga.