Sehingga, dia memutuskan untuk sementara waktu membatu ibunya berjualan belut.
"Kami jualan sedikit, itupun belum yang diluka (ditangkap) ayah di kampung. Saya sudah coba untuk pinjaman tapi persyaratan domisili belum bisa dikeluarkan karena baru pindah. Jadi Pamil yang banyak tertinggal pelajaran," katanya.
Sementara itu, Zulbaida berharap anaknya bisa mengikuti belajar online. Namun dia belum mengetahui uang untuk membeli handphone.
"Kalau di Pessel masih sekolah tatap muka, di sini online. Tentu harus punya HP, sementara hasil jualan baru bisa untuk kebutuhan sehari-hari," ujarnya.
Dia berharap ada dermawan yang berbaik hati bisa meringankan kondisi mereka, sehingga kedua buah hatinya bisa mengikuti proses belajar.
"Kami tidak perlu bagus yang penting bisa internetan agar bisa belajar online," katanya.
Catatan Redaksi: Aan hanya punya Ponsel non-android dengan nomor kontak +62 813-6418-5550.