Suara.com - Pemerintah Kota Jakarta Timur menyampaikan bahwa ada indikasi eksploitasi anak di bawah umur untuk diperkerjakan menjadi manusia silver. Fenomena manusia silver dianggap meresahkan warga.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Jakarta Timur, Budhy Novian, mengatakan berdasarkan pantauan demografi yang dilakukan pihaknya banyak anak di bawah umur dipaksa menjadi manusia silver untuk mencari uang di jalanan.
"Rata-rata ada anak-anak usia SMP. Tapi ada juga yang orang tuanya. Paling menggugah kita itu ada sepertinya dipaksa anak-anak kecil dibawa umur. Oleh orang-orang tidak bertanggung jawab," kata Budhy kepada wartawan, Rabu (9/9/2020).
Budhy mengatakan, sejak 7 September 2020 kemarin pihaknya gencar melakukan razia terhadap keberadaan manusia silver.
Selain manusia silver, petugas Satpol PP juga kerap melakukan razia pada ondel-ondel keliling hingga pengamen.
"Kita temui 50 persen manusia silver adalah anak-anak, yang sering dijumpai anak-anak dan remaja," ungkapnya.
Lebih lanjut, Budhy meminta para orang tua agar lebih bisa mengawasi anak-anaknya di luar rumah. Apa yang dilakukan anak-anak di bawah umur dengan menjadi manusia silver untuk mencari uang telah melanggar ketentuan.
"Riskan karena misalnya tidak pakai masker, membahayakan lah aksinya," tandasnya.
Baca Juga: Kasatpol PP Jaktim: Manusia Silver Tak Boleh Mengemis di Sarana Umum