Suara.com - Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah menilai bahwa masyarakat tak perlu mengadu domba Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menurut Fahri, kedua pejabat publik tersebut sama-sama tengah dalam kesulitan menangani permasalahan pandemi covid-19 yang masih mendera rakyat Indonesia.
"Mas @jokowi dan Mas @aniesbaswedan kayaknya sama-sama dalam kesulitan. Mbok ya jangan diadu," demikian kutipan Fahri melalui cuitan Twitter-nya, Minggu (13/9/2020).
Pria yang pernah duduk di parlemen sebagai anggota DPR RI ini juge menuliskan sentilan terhadap dua tokoh tersebut yang memiliki nasib yang sama yakni sama-sama mudah berobat.
Ironisnya, nasib kedua tokoh tersebut berbeda jauh dengan rakyat yang mengalami kesulitan mendapatkan pengobatan.
"Keduanya mudah berobat tapi rakyat susah berobat," sambung Fahri.

Sebelumnya, Fahri juga memperingatkan agar Presiden Jokowi dan Gubernur Aneis Baswedan bersatu sama-sama menyelamatkan Ibu kota.
Pasalnya, kini Indonesia sedang mengalami krisis dan reputasi yang mana Ibukota dinilai sebagai ujung tombaknya. Ibukota tidak hanya mempengaruhi daerah lainnya, tetapi juga citra Indonesia di tingkat dunia.
"Pak @aniesbaswedan dan pak @jokowi dua sahabat yang baik. Mengapa kalian tidak bisa bersatu selamatkan ibukota? Kita dalam krisis dan reputasi sebuah Ibukota tidak saja mempengaruhi daerah lain tapi citra kita di tingkat dunia," ungkap Fahri pada Sabtu (12/9/2020).
Baca Juga: Setuju PSBB Total, Gerindra: Anies Nilai Nyawa Lebih Berharga dari Harta
Lebih lanjut lagi, Politikus Gelora ini menyebut bahwa blokade kepada Indonesia dimulai dari ibukota.
Fahri juga meminta agar para menteri tidak membantah Anies Baswedan lantaran DKI Jakarta kini memang sedang dalam bahaya.
"Wahai para menteri, jangan bantah Gubernur DKI. Datanglah, bawa kabar kepada kepala negara bahwa DKI dalam bahaya," sambungnya.
Fahri juga meminta pemerintah mengadakan pertemuan kabinet khusus untuk membicarakan soal data dan kemudian memaparkan kepada seluruh warga Indonesia soal rencana penanganan kedepannya.
"Lalu bikinlah pertemuan kabinet khusus, undang mantan anggota kabinet itu. Bicaralah. Bicaralah data dan sampaikan rencana kepada rakyat semua," tutur Fahri.
Lebih dalam lagi, Politikus Partai Gelora ini meminta agar pihak terkait jangan selalu tampak tenang dan baik-baik saja. Padahal sejauh ini, data pun juga menjadi sengketa diantara mereka.