Terciduk Tak Pakai Masker, Pria Ini Malah Mengancam Mau Menghancurkan Dunia

Kamis, 24 September 2020 | 08:02 WIB
Terciduk Tak Pakai Masker, Pria Ini Malah Mengancam Mau Menghancurkan Dunia
Pelanggar protokol kesehatan terjaring operasi yustisi. (Instagram/@bekasi_24_jam)

Gugus COVID-19: Orang Tak Pakai Masker Paling Banyak Tambah Pasien Corona

Seorang calon penumpang kereta KRL memakai masker scuba berlari di Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa (15/9/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Seorang calon penumpang kereta KRL memakai masker scuba berlari di Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa (15/9/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan ketidakdisiplinan dalam memakai masker menyebabkan penambahan kasus COVID-19. Jumlah pasien corona, 9 Juli ini bertambah 2.657 orang.

Yurianto menuturkan penularan penyakit COVID-19 terjadi melalui droplet orang yang sakit. Menurut dia, droplet tersebut berukuran kecil yakni mikro yang disebut dengan micro droplet yang memiliki waktu cukup lama untuk bisa hilang dari lingkungan.

"Penambahan kasus di luar kluster ini disebabkan karena kurang disiplinnya menggunakan masker," kata Yurianto dalam konferensi video yang diadakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kantor Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (9/7/2020).

Pada wilayah yang tertutup dengan ventilasi yang tidak terlalu baik, droplet berukuran mikro (micro droplet) akan melayang-layang dalam waktu yang relatif lama.

Oleh karena itu, Yurianto mengatakan masyarakat harus tetap menggunakan masker, menjaga jarak aman, dan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.

Untuk yang bekerja pada ruang yang tetap seperti ruang kerja di kantor, pastikan bahwa sirkulasi udara atau ventilasi ruang kerja setiap hari berganti udaranya.

"Sebisa mungkin akses untuk mendapatkan udara segar dari luar bisa dilakukan," katanya.

Menurut Yurianto, setiap pagi hari, semua jendela mobil dan jendela ruangan dibuka agar udara yang ada di dalam ruangan tergantikan dengan udara baru yang berasal dari luar. Setelah itu, jendela ditutup kembali.

Baca Juga: Tabrak Satpol PP saat Operasi Yustisi, IBC Malah Tantang Dirinya Ditembak

"Agar tidak kita berada di dalam satu lingkungan udara yang tidak pernah tergantikan, terjebak dalam suatu ruang terbatas dengan AC yang tersirkulasi di dalamnya," ujar Yurianto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI