Fadli Zon: Praktik Agen Provokator di Aksi Unjuk Rasa Sudah Ada Sejak Lama

Senin, 12 Oktober 2020 | 15:02 WIB
Fadli Zon: Praktik Agen Provokator di Aksi Unjuk Rasa Sudah Ada Sejak Lama
Anggota Dewan Pengarah BPN Fadli Zon. (Suara.com/Ria Rizki).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi Partai Gerindra Fadli Zon kembali angkat bicara soal penumpang aksi yang bertugas untuk menyebar provokasi. Kali ini ia menanggapi kabar yang mengatakan bahwa ada kelompok penyusup di dalam aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja.

Fadli Zon memaparkan adanya istilah "Agent Provocateur" dalam dunia intelijen. Menurutnya, tugas agen tersebut adalah melakukan provokasi kepada para peserta demonstrasi.

Lebih dalam lagi, Fadli Zon menguraikan bahwa tugas mereka adalah melakukan tindak ilegal sebagaimana yang sering dijumpai dalam aksi unjuk rasa. Mereka umumnya melakukan tindakan seperti pembakaran guna mendiskreditkan sebuah aksi.

"Dalam istilah intelijen disebut 'agent provocateur' (dari bahasa Prancis). Tugas provokator adalah melakukan provokasi dengan tindakan ilegal seperti membakar dll untuk mendiskreditkan sebuah aksi," ujar Fadli Zon lewat akun Twitter pribadinya, Senin (12/10/2020).

Fadli Zon dalam kicauannya juga mengatakan bahwa adanya praktik penggunaan agen provokator pada sebuah aksi unjuk rasa sudah biasa. Cara ini menjadi klasik lantaran sudah diterapkan sejak ratusan bahkan ribuan tahun silam.

Kicauan Fadli Zon Sebut Agen Provokasi Aksi Sudah Ada Sejak Lama (Twitter/@Fadlizon).
Kicauan Fadli Zon Sebut Agen Provokasi Aksi Sudah Ada Sejak Lama (Twitter/@Fadlizon).

"Teori dan praktik 'agent provocateur' ini klasik. Sudah ratusan bahkan ribuan tahun riwayatnya," imbuh Fadli Zon.

Politisi Partai Gerindra itu bukan baru kali ini membicarakan soal intelijen negara. Sebelumnya, Fadli Zon menyoroti Badan Intelijen Nasional (BIN) yang memiliki juru bicara.

Menurut Fadli Zon, keberadaan juru bicara dalam BIN aneh. Sebab, semua informasi yang diperoleh oleh BIN seharusnya langsung dilaporkan kepada Presiden.

Tak hanya itu, Fadli Zon pun membandingkannya dengan badan intelijen lain di sejumlah negara. Ia mengatakan bahwa di negara lain, badan intelijen tak memiliki juru bicara.

Baca Juga: Dihalau Polisi, Buruh: Besok dari Utara hingga Selatan, Kita Kepung Istana!

"Memang aneh ini BIN kok pakai jubir segala. Setahu saya dinas intelijen asing seperti CIA Amerika Serikat, MI6 Inggris atau SVR n FSB Rusia tidak ada juru bicara. Apalagi sampai mengumumkan bahan info intelijen ke publik," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI