Ngeri! Polisi Belarusia Diizinkan Gunakan Senjata untuk Halau Demonstran

Selasa, 13 Oktober 2020 | 12:55 WIB
Ngeri! Polisi Belarusia Diizinkan Gunakan Senjata untuk Halau Demonstran
Demo di Belarusia tuntut Presiden Alexander Lukashenko mundur. (Anadolu Agency/Marina Serebryakova)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi Belarusia diizinkan menggunakan senjata tempur untuk menghalau demonstran anti-pemerintah yang dianggap semakin radikal, jika diperlukan.

"Protes, yang sebagian besar bergeser ke Minsk, telah menjadi terorganisir dan sangat radikal," jelas Kementerian Dalam Negeri dalam sebuah pernyataan, disadur dari Irish Times, Selasa (13/10/2020).

"Dalam hal ini, pegawai kementerian dalam negeri dan pasukan internal tidak akan meninggalkan jalan-jalan dan, jika perlu, akan menggunakan peralatan khusus dan senjata militer," tegas Kemendagri Belarusia.

Kepolisian Belarusia mengatakan, pihaknya telah menahan 713 orang yang diciduk pada aksi protes massal yang terjadi hari Minggu.

Saat aksi protes tersebut, pasukan keamanan menggunakan meriam air dan pentungan untuk membubarkan kerumunan menuntut pemilihan presiden baru.

Aksi Presiden Belarusia Alexander Lukashenko saat menemui para demonstran di ibu kota Minsk, bikin bergidik ngeri. Dia membawa senapan mesin ringan, assault rifle. [Sky News]
Aksi Presiden Belarusia Alexander Lukashenko saat menemui para demonstran di ibu kota Minsk, bikin bergidik ngeri. Dia membawa senapan mesin ringan, assault rifle. [Sky News]

Puluhan ribu warga Belarusia berdemonstrasi setiap akhir pekan sejak pemilu 9 Agustus di mana presiden Alexander Lukashenko dinyatakan sebagai pemenang.

Lawannya mengatakan hasil pemilu tersebut dipalsukan, namun Lukashenko membantah berbuat curang dalam pemungutan suara.

Sebagian besar pemimpin oposisi dan lawan Lukashenko melarikan diri ke luar negeri atau ditangkap.

Menteri luar negeri Uni Eropa pada Senin sepakat untuk memberikan sanksi kepada Lukashenko dan pejabat senior lainnya atas kasus Pemilu pada Agustus yang menurut pihak Barat dicurangi, dengan alasan kekerasan polisi yang memburuk terhadap pengunjuk rasa.

Baca Juga: Protes Semakin Menggila, Ini Suasana Belarusia Pasca Pemilihan Presiden

Dikutip dari CNN, Lukashenko harus menjadi bagian dari daftar sanksi baru oleh Uni Eropa, menteri luar negeri Jerman Heiko Maas mengatakan pada hari Senin sebelum mengikuti pertemuan di Luksemburg.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI