"Laporan tahunan ini kami mulai dengan munculnya game changer dunia, Pandemi
COVID-19. Indonesia tidak terkecuali harus menghadapinya," kata dia.
Mantan Panglima TNI itu menilai Jokowi merupakan pemimpin yang berani mengambil risiko dalam menghadapi Covid-19.
"Presiden Joko Widodo yang dikenal sebagai pemimpin yang berani mengambil risiko menyerukan agar kita tidak surut menghadapinya. Kita harus membajak krisis,” Meski menghadapi kondisi sulit, kita meyakini kita akan berhasil melewatinya," tuturnya.
Tak hanya itu, Moeldoko mengatakan, pandemi turut mempengaruhi berbagai
rencana dan program pemerintah. KSP beranggapan bahwa berbagai perubahan penting disampaikan ke publik.
Lebih lanjut, Moeldoko menegaskan Jokowi tak pernah abai dengan janjinya meski pertumbuhan ekonomi sempat tersendat.
"Presiden tidak pernah mengabaikan janjinya. Meski laju pertumbuhan ekonomi sempat tersendat," katanya.
Lima arahan strategis dalam visi Presiden Jokowi menuju masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil yakni pembangunan sumber daya Manusia, Pembangunan Infrastruktur, Penyederhanaan Regulasi, Penyederhanaan Birokrasi dan Transformasi Ekonomi serta Refocusing dan realokasi anggaran yang memprioritaskan program dan penanganan di bidang kesehatan, pemulihan sosial dan ekonomi - terutama untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah serta Koperasi.
"Namun lima arahan pembangunan tetap menjadi pilar bagi Visi Indonesia 2045 demi memastikan Indonesia menjadi negara maju," ujarnya lagi.
Laporan tahunan tersebut dibagi menjadi dua bagian yakni Kolaborasi Hadapi Pandemi yang berisi langkah pemerintah. Kemudian bagian kedua yakni Pulih dan Bergerak Maju yang dibagi menjadi lima poin.
Baca Juga: Bakal Ada Demo Satu Tahun Jokowi - Maruf, TransJakarta Modifikasi Rute
Lima poin tersebut Membentuk Manusia Tangguh, Infrastruktur dan Energi Tetap Berkeadilan, Kontraksi Ekonomi Bukan Kartu Mati, Jalan Terjal Birokrasi dan Regulasi dan Meneguhkan Kembali Indonesiasentris.