Oleh sebab itu, Mardani Ali Sera menganggap bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) tidak diajak bersama-sama dan berorkestrasi oleh Pemerintah Pusat dalam upaya penangan Covid-19.
"Pemda tidak diajak sebagai satu orkestasi saja. Saat ini hanya DKI Jakarta yang testingnya melebihi standar WHO," ungkap Mardani Ali Sera.
Lebih lanjut lagi, Mardani Ali Sera merespons adanya berbagai macam tim satuan tugas covid-19 yang menurutnya tidak punya akses untuk turun langsung ke bawah.
Politisi PKS ini mengatakan seharusnya pemerintah mengoptimalkan peranan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri yang menurut Mardani lebih punya akses ke daerah.
"Mestinya bukan sibuk mengotak-atik gugus tugas yang tidak punya kaki ke bawah. Tetapi penguatan Kemerinterian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri. Kenapa? Karena Kementerian Kesehatan itu punya pasukan sampai puskesmas," tegas Mardani Ali Sera.
"Sebetulnya itu peluang. Ketika kesehatan menjadi perhatian., Pak Jokowi bisa melakukan penguatan kualitas dan kuantitas infrastruktur nasional. Menambahkan jumlah puskesmas misalnya," sambungnya.
Dalam hal ini, Mardani Ali Sera menyoroti pengadaan puskesmas yang masih minim. Pasalnya, menurut Mardani idealnya satu desa satu puskesmas, tetapi saat ini satu kecamatan saja tidak seluruhnya punya.
Terakhir, Mardani Ali Sera menganggap penanganan covid-19 oleh Pemerintahan Jokowi terkesan hanya sebagai pencitraan saja. Ia pun menyarankan agar kedepannya Jokowi lebih berpegang pada data-data ilmiah.
"Nyuwun sewu, ini lebih kepada persepsi pencitraan," tandas Mardani Ali Sera.
Baca Juga: Astaga! Sudah 85 Penghuni Lapas Perempuan Pekanbaru Kena Covid-19