Petaka Hidup di Komunitas Anti-Masker: Keluarga Hancur Dihantam Corona

Minggu, 25 Oktober 2020 | 18:12 WIB
Petaka Hidup di Komunitas Anti-Masker: Keluarga Hancur Dihantam Corona
Ilustrasi pasien Covid-19 meninggal. [Angela Weiss/AFP]

Karena itu, kata Gray, banyak penduduk di daerahnya--termasuk keluarga besarnya--menolak menganggap pandemi dengan serius.

Pada bulan Agustus, Sheriff County Marion, Billy Woods bahkan mulai melarang deputi, staf, dan pengunjung di departemennya untuk mengenakan penutup wajah.

"Efektif segera, setiap individu yang masuk ke salah satu lobi kami (termasuk kantor pusat dan semua kantor distrik) yang mengenakan masker akan diminta untuk melepasnya," tulis Woods dalam email.

Marion County telah mencatatkan lebih dari 10.000 kasus virus korona sejauh ini, yang sebagian besar terjadi selama musim panas.

Sebelum ibunya meninggal karena Covid-19, Grey dan keluarga tidak diperbolehkan menjenguk.

Setelah ibunya dipasang ventilator, keluarga itu diizinkan masuk sekali untuk mengucapkan selamat tinggal, satu per satu.

"Saya mengerti bahwa masker wajah itu pengap dan tidak nyaman, dan saya mengerti bahwa manusia adalah makhluk sosial dan terjebak di rumah," beber Grey.

"Tapi ini masalah hidup dan mati. Yang harus Anda lakukan untuk menyelamatkan nyawa orang adalah memakai masker dan hanya pergi keluar saat butuh," tandasnya.

Baca Juga: Belasan Santri Kena Corona, Pesantren Al Hidayah Kota Jambi Lockdown

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI