Dari Australia, Charlotte Maramis Membantu Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

SiswantoABC Suara.Com
Selasa, 10 November 2020 | 18:41 WIB
Dari Australia, Charlotte Maramis Membantu Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
ABC Australia
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Di tahun 1942 ia pertama kali bertemu dengan Anton di kantor seorang nenek sahabat ibunya yang disebutnya "Nenek Byrnes" yang menyediakan tempat bagi beberapa orang asal Indonesia yang ada di Sydney untuk mengadakan pertemuan.

Salah seorangnya adalah Anton Maramis yang tiba di Sydney sebagai awak kapal Belanda, namun kemudian tidak mau menyatakan kesetiaan kepada Belanda dan berjuang bagi kemerdekaan Indonesia.

Charlotte berulang kali melihat Anton sepintas karena Anton dan teman-temanya bergerak "di bawah tanah" dan khawatir diketahui oleh mata-mata Australia dan Belanda karena ketika itu Australia masih mendukung Belanda di tahun 1942.

"Kami membicarakan pinangan Anton dengan keluarga. Saya baru berusia 18 tahun ketika itu namun saya memang suka Anton."

"Ibu saya kemudian mengatakan bahwa bila Anton kembali ke Australia setelah setahun, dan kami tetap saling menyukai, maka mereka akan merestui hubungan kami."

Di tahun 1945, dengan jatuhnya bom atom di Nagasaki dan Hiroshima, Jepang menyerah kepada Sekutu dan Perang Dunia II berakhir dan beberapa negara termasuk Indonesia menyatakan kemerdekaan.

Namun Belanda tetap ingin menguasai Indonesia dan di Australia para pelaut yang dulu diungsikan dengan kapal Belanda sekarang dipulangkan lagi ke Indonesia.

Anton Maramis termasuk salah seorang yang ditahan dan dideportasi. Namun sekembalinya ke Indonesia, Anton berhasil lolos dari tahanan dan membantu perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan.

Di tahun 1946, Anton kembali lagi ke Australia bersamaan dengan sebuah misi dagang dan kemudian menikahi Charlotte tapi kemudian dideportasi kembali ke Indonesia.

Baca Juga: Tepat di Hari Pahlawan, KPK Tahan Bupati Labuhanbatu Utara

Lottie baru ke Jakarta lagi di tahun 1949 untuk hidup bersama lagi dengan Anton dan tinggal di Jakarta sampai tahun 1962 sebelum kembali ke Sydney karena ada keluarga yang sakit.

REKOMENDASI

TERKINI