Apakah Setelah Sembuh Orang Bisa Kembali Terinfeksi Covid-19?

SiswantoBBC Suara.Com
Selasa, 17 November 2020 | 14:40 WIB
Apakah Setelah Sembuh Orang Bisa Kembali Terinfeksi Covid-19?
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Ini menunjukan dengan tegas, pasien terinfeksi dua kali oleh dua strain virus SARS-CoV-2 yang berbeda“, demikian kesimpulan para peneliti.

Dalam empat kasus lainnya, hanya pasien di Ekuador yang menunjukkan gejala Covid-19 berat pada infeksi pertama.

''Kami memerlukan lebih banyak riset, untuk memahami berapa lama imunitas orang yang terpapar SARS-CoV-2 bertahan? Dan mengapa pada infeksi kedua lainya, walau kasusnya jarang, namun gejalanya jauh lebih parah,'' ujar periset utama Pandori.

Sejauh ini memang hanya ada segelintir kasus resmi terinfeksi ulang Covid-19.

''Tapi itu bukan berarti kasusnya tidak banyak, karena juga banyak kasus infeksi virus corona yang tanpa gejala. Saat ini, kami hanya bisa berspekulasi mengenai penyebab infeksi ulang,'' ujar periset dari Nevada University itu.

Beragam Hipotesa Menimbang gejala berat kasus infeksi ulang, para peneliti menarik beberapa hipotesa. Pasien kemungkinan terinfeksi beban virus sangat tinggi, hingga pada kasus infeksi kedua memicu reaksi imunitas tubuh jauh lebih kuat. Atau infeksi kedua muncul akibat strain virus yang lebih ganas. Hipotesa berikutnya apa yang disebut Antibody-Dependent-Enhancement (ADE), dimana virus justru memanfaatkan sistem kekebalan tubuh, untuk menginfeksi organismenya dengan lebih masif dan kuat.

Hal ini diamati dalam kasus infeksi oleh Beta-Coronavirus SARS-CoV. Mekanismenya, antibodi yang diperkuat oleh infeksi mengikat permukaan virus, tapi tidak memeranginya.

Sebaliknya membantu agar virus diterima lebih baik oleh sel tubuh. Dengan begitu perkembangbiakan virus justru didorong.

Kemungkinan lain walaupun kecil, juga menjadi pertimbangan para peneliti di AS itu. Yakni infeksi yang berlangsung kontinu, yang memicu aktivasi dan deaktivasi virusnya. Hal ini bisa terjadi jika virus SARS-CoV-2 pemicu Covid-19 mengalami mutasi, dengan laju tertentu yang tidak secepat mutasi virus influenza.

Baca Juga: 4 Bulan Usai Terinfeksi Covid-19, Ini Daftar Organ yang Berisiko Rusak

Juga ada kemungkinan penjelasan, pasien terinfeksi kedua strain virus secara bersamaan. Dalam tes bulan April, strain kedua tidak terlacak karena strain pertama sangat aktif. Sementara pada bulan Juni, strain kedua makin menguat dan strain April sudah sangat lemah.

REKOMENDASI

TERKINI