Suara.com - Genap 10 hari Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia setelah 3,5 tahun tinggal di Arab Saudi. Seperti yang telah diduga, kepulangan pria yang akrab disapa HRS itu langsung memantik berbagai kejadian dan perhatian publik.
Selasa, 10 November 2020 pagi, suasana tampak berbeda di area Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Sekelompok pria berbaju putih-putih sudah menyemut sejak pagi hari di terminal kedatangan penerbangan internasional. Makin siang massa makin banyak, bahkan jalan tol menuju area bandara macet total.
Menjelang pukul 09.00 WIB jumlah massa makin membludak, mereka berbondong-bondong hendak menjemput Habib Rizieq Shihab pulang dari Arab Saudi.
Usai pria yang ditunggu-tunggu tiba, massa makin tak terhingga, perjalanan pulang HRS juga diwarnai kemacetan di sepanjang jalur dari Bandara Soekarno-Hatta menuju kediaman Habib Rizieq di Petamburan, Jakarta Pusat.
Selepas peristiwa itu, Habib Rizieq kembali memantik kerumunan massa dengan menggelar acara Maulid Nabi sekaligus pernikahan putrinya. Padahal, berkerumun dengan jumlah banyak dilarang di masa pandemi virus corona.
Selepas itu, pro kontra seputar acara Habib Rizieq mencuat. Ada yang menolak, namun tak sedikit juga yang mendukungnya.
Terkini, sejumlah baliho bergambar Habib Rizieq heboh dipreteli oleh sekelompok orang berseragam loreng-loreng. Belakangan orang berseragam loreng itu adalah prajurit TNI. Hal itu dibenarkan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman.
Sang Jenderal mengakui, sekelompok orang berbaju loreng yang menertibkan baliho bergambar Habib Rizieq Shihab adalah personel TNI.
Bahkan ia menegaskan, anggota TNI yang menurunkan baliho-baliho Rizieq Shihab yang banyak terpampang di sejumlah tempat atas perintah dirinya.
Baca Juga: Heboh Baliho HRS Diturunkan TNI, Benarkah FPI akan Dibubarkan?
Dia menegaskan kalau perlu, pemerintah bisa membubarkan FPI pimpinan Habib Rizieq.
"Kalau perlu, FPI bubarkan saja. Kok mereka yang atur. Suka atur-atur sendiri," kata Dudung setelah apel kesiagaan pasukan bencana di Jakarta, Jumat (20/11/2020).
Tolak Kedatangan Habib Rizieq

Penolakan terhadap FPI maupun kedatangan Habib Rizieq juga digaungkan sekelompok ormas. Salah satunya di Medan, Sumatera Barat. Mereka menggelar aksi di depan Kantor Gubernur Sumut pada Jumat (20/11/2020).
Mereka dengan tegas menolak kedatangan Habib Rizieq di Medan dan meminta Gubernur Sumut Edy Rahmayadi tidak memberikan izin untuk HRS datang ke Medan.
"Jika hal ini dipaksakan, kami pastikan akan ada pertumpahan darah. Kepada pak polisi, jangan takut, jangan terintimidasi, kami berani di barisan depan," ujar salah seorang massa dalam orasinya.