"Ini pikiran buruk. Gak ngerti negara hukum dibuat untuk mengawasi kekuasaan negara. Bukan kepala negara yang minta buat negara gak boleh kalah," terang Rocky Gerung.
"(Pernyataan itu) Hinaan terhadap sistem keadilan kita. Presiden itu mengintervensi keadilan. Nanti kalau (dalam kasus) Habib Rizieq negara tidak boleh kalah, itu intervensi, noraknya cara berpikir istana," tegasnya melanjutkan.
Lebih lanjut, Rocky Gerung melihat Jokowi tidak paham kekuasaan. Dia tampak curiga apakah Jokowi sebenarnya tidak pernah membaca buku sejarah konstitusi sehingga tidak paham politik dunia.
Orang-orang Istana juga tidak luput disentil Rocky Gerung. Sebab, mereka membiarkan Jokowi seperti itu.
"Presiden gak paham kekuasaan. Betul-betul beliau gak pernah membaca sejarah konstitusi, tidak paham politik dunia. Sebetulnya di sekitar dia banyak Phd yang sebenarnya bodoh juga alias norak, atau dengan kata lain dungu. Bagiamana mungkin ucapan presiden muncul. Kan negara itu bagian di dalam proses hukum," tandas Rocky Gerung.