“Tidak boleh ada perbedaan, tidak boleh ada diskriminasi bagi semua agama di Indonesia,” tuturnya.
Adapun cara untuk mewujudkan agama sebagai sumber inspirasi, lanjutnya, yaitu dengan menumbuhkan sikap saling menghormati antar pemeluk, antar mereka yang berbeda keyakinan.
“Mereka yang bukan saudaramu dalam iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan,” kata dia mengutip ungkapan Sayyidina Ali.
Menurut pandangannya, agama seharusnya berjalan sebagaimana fungsinya yakni mendamaikan semua manusia bukan memercik suatu konflik.
“Kita akan menolak gerakan yang ingin menjadikan agama sebagai sumber konflik dan perpecahan. Semua harus berangkat dari Kemenag ini," ucapnya.
Selain itu, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Gus Yaqut menekankan pada tiga aspek persatuan.
Tiga aspek yang dimaksud adalah ukhuwah islamiah (persatuan umat Islam), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sesama warga bangsa), dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan/persatuan sesama umat manusia).