Cerita Tol Jagorawi, Jalan Bebas Hambatan Pertama di Indonesia

Sabtu, 26 Desember 2020 | 20:20 WIB
Cerita Tol Jagorawi, Jalan Bebas Hambatan Pertama di Indonesia
Salah satu situasi ruas Jalan Tol Jagorawi di kawasan Cibubur, Jakarta, saat berjalannya konstruksi proyek Light Rail Transit (LRT). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Oleh karenanya, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1978 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk pendirian persero khusus mengurusi dan mengelola infrastruktur berupa jalan raya. Penerbitan PP tersebut dilakukan pada 25 Februari 1978.

Tindak lanjut dari PP itu yakni pembentukan PT Jasa Marga pada 1 Maret 1978. Pemerintah langsung mengucurkan dana sekitar Rp2 miliar kepada PT Jasa Marga untuk menjalakan fungsinya. (Warta Ekonomi Vol.6, 1995).

Sebenarnya, gagasan tol berbayar pertama kali tercetus dari Wali Kota Jakarta Sudiro yang menjabat pada periode 1953-1960. Sudiro mulanya ingin membangun jalan tol berbayar untuk mendapatkan dana tambahan demi pembangunan ibu kota.

Sudiro berkaca dari pengalamannya bepergian ke Amerika Serikat di mana negara maju tersebut justru menggunakan sistem tol berbayar. Akan tetapi, alasan Sudiro tidak bisa diterima dan pembangunan jalan berbayar tidak dilakukan. (Dalam Indonesia Poenja Tjerita, Yogyakarta, 2016).

Begitulah cerita Tol Jagorawi yang sampai hari ini tetap menjadi primadona pengguna moda transportasi darat saat bepergian jauh. Meski predikat jalan tol terbaik bisa terganti dengan jalan tol yang lain, tetapi predikat jalan tol pertama tetap abadi untuk Tol Jagorawi.

(Sumber tulisan disadur dari buku "Jalan di Indonesia dari Sabang sampai Merauke" yang disusun oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI