Suara.com - Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini berdialog dengan pemulung dan gerobaknya di atas jembatan, tepatnya di Fly Over Pramuka, Jalan Pramuka Sari II, Jakarta Timur. Ia mengatakan akan mencarikan rumah kepada mereka, sehingga pemulung dan istrinya tak perlu mengontrak rumah.
“Bapak-ibu saya carikan rumah, jadi ngga perlu ada biaya ngontrak. Tetep cari sampah seperti ini, nanti sampah dari Kementerian Sosial (Kemensos) bisa untuk bapak. Sambil saya ajari usaha. Masak mau terus kaya gini, ya. Mau ya,” katanya.
Itulah gaya kepemimpinannya saat menjabat Wali Kota Surabaya, yang dibawanya juga saat menjabat Mensos. Risma didampingi Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos, Harry Hikmat dan Inspektur Jenderal Kemensos, Dadang Iskandar, saat hari pertama berdinas.
Ia tidak langsung menuju kantor. Dengan rombongan kecil, Risma berhenti di kawasan aliran Sungai Ciliwung, di belakang kantor Kemensos.
Pasangan pemulung suami-istri ini bertemu Risma di di Fly Over Pramuka. Dari hasil memulung, mereka mendapatkan Rp 800 ribu per bulan.
Sebagian dari penghasilan tersebut dikirimkan untuk anak mereka di kampung. Risma mengajak pasangan ini untuk mau mengubah kualitas hidup dengan menjadi lebih baik.
Setelah berdialog sekitar 30 menit, rombongan terus bergerak. Kali ini, Risma memilih turun ke bawah jembatan, sehingga ia harus rela memanjat tangga kayu seadanya yang sengaja dipasang warga setempat.
Persis di kolong jembatan, Risma menyaksikan beberapa keluarga yang sengaja tinggal di bawah kolong jembatan. Di salah satu sudut, tampak salah satu lokasi hunian gelandangan.
Di sini terlihat diantaranya kasur gulung lusuh, almari butut, perangkat mandi, dan sandal jepit berserakan di sekitarnya, yang ditinggal penghuninya.
Baca Juga: Putra Sulung Risma Minta Ibunya Perbaiki Kemensos, Terutama Data Bansos
Dari sini, Risma menyusuri bantaran kali sambil menyapa penghuni di sepanjang kawasan ini. Kepada warga bantaran yang menyaksikan kedatangan rombongan ini, Risma menyampaikan lagi keinginannya untuk mengubah nasib mereka.