Wisata Seks Dubai, Hasil Normalisasi Hubungan Uni Emirat Arab dan Israel

Rabu, 06 Januari 2021 | 13:42 WIB
Wisata Seks Dubai, Hasil Normalisasi Hubungan Uni Emirat Arab dan Israel
Ilustrasi kota Dubai.[shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Normalisasi hubungan antara Israel dan Uni Emirat Arab membuahkan hasil, yakni maraknya pesta seks di negara yang penduduknya mayoritas Muslim tersebut.

Middle East Monitor, Rabu (6/1/2021) melaporkan kesaksian seorang turis Israel yang kembali dari UEA, di mana mereka menggambarkan Dubai sebagai Las Vegas di Timur Tengah. Khususnya dalam hal penyebaran prostitusi dan perdagangan seks.

Laporan dari Israel menunjukkan bahwa 8.000 orang Israel melakukan perjalanan ke Dubai untuk merayakan Tahun Baru.

Mereka diduga membawa ganja ke UEA, meskipun ada undang-undang ketat dengan hukuman penjara hingga 20 tahun.

Seorang warga Israel yang mengaku membawa narkoba ke Dubai mengatakan kepada Channel 12 Israel bahwa dia tidak khawatir akan ditangkap.

"Yang kami lakukan hanyalah menyelundupkan ganja dan mariyuana untuk merayakan [Malam Tahun Baru] dan mabuk," jelasnya.

"Itu bukan kokain, itu obat-obatan ringan. Aku tidak percaya kita akan mendapat masalah. Hukuman mati untuk beberapa ratus gram di dalam koper kita? Kita hanya merokok di kamar hotel kita." ujarnya.

Menurut seorang penduduk Israel yang tinggal di Dubai, meningkatnya jumlah orang Israel yang mengunjungi UEA pada umumnya, dan Dubai pada khususnya, membuat mereka berpikir bahwa mereka serasa di rumah dan dapat melakukan apapun yang mereka inginkan.

"Kebanyakan turis Israel di Dubai tidak memakai masker, tidak menjaga jarak sosial dan berisiko menerima denda yang sangat tinggi." jelasnya.

Baca Juga: Tiga Warga Meninggal Dunia Setelah Disuntik Vaksin Pfizer

Sekitar 50.000 orang Israel mengunjungi UEA sejak perjanjian normalisasi ditandatangani pada bulan September 2020.

Bukan hanya itu, turis-turis Israel yang berkunjung ke Dubai juga memiliki tujuan baru yakni wisata seks atau prostitusi.

Mereka membawa ribuan dolar dan dengan sedikit atau tanpa hati nurani menghabiskan waktu mereka di UEA berpindah dari satu wanita ke wanita lain.

Turis Israel mana pun di Dubai dapat memesan kamar hotel untuk menghadiri pesta, membayar 1.000 dolar (Rp 13,9 juta) dan terjun ke dalam kolam kejahatan. Semua ini terjadi secara terbuka, sementara otoritas Emirat menutup mata terhadap turis yang menghabiskan seminggu di Dubai untuk tujuan seksual.

Orang lain yang terlibat dalam bisnis kotor di Dubai ini mengatakan dia pergi ke Bukares enam kali, tetapi sekarang yakin dengan pasti bahwa Dubai menjadi rumah bordil terbesar di dunia dengan hotel pantainya yang besar dan mewah.

Ia mencontohkan, pada sore hari, puluhan perempuan duduk di kursi warna-warni di luar restoran dan bar di sekitar kompleks.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI