ABC News juga menyoroti jumlah kasus yang menurut perhitungan lembaga independen lebih banyak yang diumumkan oleh pemerintah dan cara pemerintah mengendalikan.
Elina Ciptadi dari Kawal Covid-19 mengatakan, daripada mengkomunikasikan risiko virus corona kepada publik, pemerintah lebih memilih mencegah kepanikan melalui narasi positif yang tidak memiliki dasar ilmiah.
"Memang ada benarnya. Tapi definisi optimisme itu sendiri adalah tidak kehilangan harapan betapapun parahnya situasi yang dihadapi," katanya dikutip dari ABC News.
Menurut Lapor Covid-19, ada akses data yang lebih baik saat ini dibandingkan pada awal pandemi.
Tetapi Irma Hidayana, salah satu pendiri Lapor Covid-19, mengatakan tidak cukup hanya dengan memiliki data. Tapi itu harus "Data yang dapat dipertanggungjawabkan".
ABC News juga mengulas mengenai program vaksinasi "ambisius" pemerintah yang dinilai bukan sebuah "peluru perak".
Pada Rabu (13/1) Presiden Joko Widodo memulai program vaksinasi sekaligus menjadi orang pertama di negeri ini yang disuntik vaksin buatan Sinovac, China.
Indonesia juga disebut banyak media asing sebagai negara pertama di luar China yang menyetujui vaksin CoronaVac.
Baca Juga: Ingin Tingkatkan Efikasi, Lakukan Dua Hal Ini Sebelum Vaksinasi Covid-19