Kunjungan Jokowi di Sikka Picu Kerumunan dan Abai Prokes Dikecam Publik!

Selasa, 23 Februari 2021 | 21:54 WIB
Kunjungan Jokowi di Sikka Picu Kerumunan dan Abai Prokes Dikecam Publik!
Kunjungan Jokowi di Sikka Picu Kerumunan dan Abai Prokes Dikecam Publik (instagram.com/jayalah.negriku)

"Aduuh protokol kesehatannya gimana itu..," tutur akun @bu***end.

"Waah parah berkerumun," celetuk akun @if***ah.

"Kok enggak ditangkep nih kumpul-kumpul gini sebenernya lagi ngapain si," tanya akun @i***1.

"Waduh melanggar protokol itu, main lempar-lempar aja pak kayak di konser," komentar akun @an***an.

"Bentar lagi pak Jokowi kena kritik karena buat kerumunan," ucap akun @an***ani.

Tonton di sini.

Sebagai gambaran dikutip dari antaranews.com --- Jaringan Suara.com, Presiden Joko Widodo datang ke kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, untuk meresmikan Bendungan Napun Gete.

Bendungan Napun Gete direncanakan berfungsi untuk menjadi air baku dan irigasi guna mengairi lahan seluas 300 hektare, sekaligus sebagai alternatif tujuan wisata baru di Maumere.

Selain untuk irigasi, Bendungan Napun Gete juga berfungsi sebagai penyedia air baku di Kabupaten Sikka yang dapat menyalurkan air hingga sebanyak 214 liter per detik, pengendali banjir sebanyak 219 meter kubik per detik dan memiliki potensi pembangkit tenaga listrik sebesar 0,71 mega watt.

Baca Juga: Kerumunan saat Vaksinasi, Pedagang Tanah Abang: Mending Antre BLT

Tak hanya itu, bendungan tersebut juga bermanfaat untuk pengendali banjir dan sebagai lahan konservasi dan sedang dibangun jalan akses dari jalan nasional ke bendungan sepanjang 11 km.

Diketahui biaya APBN yang dikeluarkan senilai Rp880 miliar yang dilaksanakan oleh PT Nindya Karya (Persero) sejak Januari 2017.

"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, hari ini saya resmikan Bendungan Napun Gete di kabupaten Sikka provinsi Nusa Tenggara Timur," kata Presiden Jokowi di Bendungan Napun Gete, Selasa (23/2/2021).

"Tadi pagi Pak Gubernur menyampaikan bahwa di Kabupaten Sumba, Sumba Tengah dulunya banyak ekspor sapi ke Hong Kong. Kok berhenti? Ya karena memang kecukupan airnya kurang, sehingga di NTT dalam proses dibangun itu ada 7 bendungan," lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI