Mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, juga sempat menyampaikan pernyataan yang cukup unik pada medio bulan Februari 2020 lalu. Ia menyatakan bahwa Corona tidak masuk ke Indonesia karena doa yang dipanjatkan oleh masyarakat secara menyeluruh.
"Saya kira karena doamu, doa kita semua lah. Kita jangan meremehkan kalau sesuatu menyangsikan diri sendiri, dosa," demikian tutur Terawan pada Selasa, 11 Februari 2020 lalu.
"Karena perizinan di Indonesia berbelit-belit maka virus Corona tak bisa masuk"
Well, pernyataan ini sebenarnya disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Kelakar ini disampaikan Airlangga kepada Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, dan kemudian diunggah melalui akun Twitter pribadi beliau.
‘Dalam kelakarnya, Menko Perekonomian Airlangga bilang : karena perizinan di Indonesia berbelit-belit maka virus Corona tak bisa masuk. Tapi omnibus law tentang perizinan lapangan kerja jalan terus.’
Cuitan ini sendiri sempat mendapat banyak tanggapan publik pada tanggal 15 Februari 2020 silam. Sedikitnya terdata sebanyak 1000 likes sudah menanggapi cuitan tersebut, pada tempo satu jam setelah diunggah oleh Mahfud MD.
Pernyataan Mengenai Diskon Insentif Pariwisata
Tidak main-main, sosok yang menyampaikan wacana ini ke publik adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pernyataan ini disampaikan pada 17 Februari 2020 lalu, yang secara garis besar menyatakan bahwa ada wacana memberikan diskon untuk sektor pariwisata agar kembali bergairah. Padahal di waktu yang sama, banyak negara sudah mulai menutup akses masuk dan keluar ke wilayah negara tersebut.
‘Kemudian yang kedua mengenai stimulus untuk dunia pariwisata kita dalam menghadapi Corona. Saya tadi pagi telah bertemu dengan Menteri Keuangan kemungkinan ini masih kita hitung bersama-sama sore hari ini untuk memberikan diskon insentif bagi Wisman yaitu 30% dari tarif riil. Tapi nanti kita putuskan, ini belum diputuskan.’
Baca Juga: Update 2 Maret 2021: Kasus Positif Covid-19 Bertambah 5.712 Pasien
Ketika dilontarkan ke publik, pernyataan ini mendapat berbagai respon. Ada yang menyetujuinya, ada pula yang menentang dengan alasan resiko yang tinggi jika wisatawan mancanegara diperbolehkan masuk ke wilayah RI.