Kontras! Andi Arief Bongkar Beda Cara AHY dan Moeldoko Jadi Ketum Demokrat

Jum'at, 12 Maret 2021 | 11:21 WIB
Kontras! Andi Arief Bongkar Beda Cara AHY dan Moeldoko Jadi Ketum Demokrat
Kolase foto Agus Harimurti Yudhoyono dan Moeldoko (Suara.com/Angga/ANTARA/Endi)

"Jelang kongres 2020, SBY ketua majelis tinggi dapat aspirasi tertulis dari semua ketua DPD/DPC. Ada 3 aspirasi, calonkan kembali SBY, ikut arahan SBY, mencalonkan AHY. Kongres tidak didisain aklamasi, dibuka bagi kader ingin calonkan diri. Saat pendaftaran AHY didukung 95% dpd/dpc," tulis Andi Arief.

"Karena hanya AHY yang mendaftar saat kongres dan angka dukungan menurut tatib aklamasi (dalam tatib bisa mencalonkan diri 25 %), maka seluruh peserta kongres mendukung AHY secara aklamasi. Sedangkan jabatan ketua majelis tinggi tetap SBY karena amanat kongres 2015 Surabaya," lanjutnya.

Minta Moeldoko bertobat

Dalam rangkaian cuitan itu, Andi Arief juga berharap supaya Moeldoko bertobat. Ia menegaskan bahwa Partai Demokrat bukanlah partai yang pragmatis.

Ia juga menyinggung nama beberapa mantan tokoh senior Demokrat seperti Marzuki Alie, Johni Alen, dan juga Nazarudin.

"Mudah-mudahan Pak Moeldoko memahami gagalnya kudeta keblinger dan bertobat. Partai Demokrat bukan partai yang pragmatis akibat perbuatan beberapa kader. Joni Alen dan Nazarudin serta Marzuki Ali memang pernah sukses gunakan pragmatisme dalam kongres 2010. Sekarang zaman sudah beda," pungkas Andi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI