Menanggapi tawaran tersebut, Gatot mengaku tak sampai hati untuk menerima. Ia lantas mengingat kebersamaannya dengan SBY yang membuatnya semakin tak bisa menerima tawaran itu.
"Karena saya dari Brigjen, Mayjen, zamannya Pak SBY, kemudian bintang 3 kemudian sampai jabatan Pangkostrad, itu jamannya Pak SBY. Kemudian saya pun Kasad sama juga. Jadi, moral dan etika saya tidak mungkin,"