Vaksin AstraZeneca: Apa Masalah Sebetulnya Dengan Trombosis?

Minggu, 21 Maret 2021 | 19:41 WIB
Vaksin AstraZeneca: Apa Masalah Sebetulnya Dengan Trombosis?
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Angka insidennya antara dua sampai lima kasus per satu juta orang per tahun. Namun riset terbaru dari Australia menunjukkan jumlah kasus yang lebih tinggi, rata-rata 15,7 kasus per satu juta orang per tahun.

"Berarti estimasi insiden aktual jauh lebih rendah antara empat kali hingga delapan kali lipatnya", ujar Paul Hunter, profesor kedokteran dari University of East Anglia.

Apakah semua trombosis sama?

Sejak sejumlah negara menghentikan sementara vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca, tema trombosis menjadi topik hangat yang dibahas dimana-mana.

Terutama di media sosial muncul reaksi marah dan mempertanyakan: mengapa kasus trombosis yang lebih tinggi pada konsumsi pil anti hamil, dengan insiden 1.100 kasus per satu juta orang per tahun tidak dipermasalahkan?

Sementara pada kasus vaksinasi covid-19 dengan vaksin AstraZeneca, setelah muncul 7 kasus dari 1,6 juta dosis vaksinasi, pejabat kesehatan langsung menyetop nyaris semua program imunisasi?

Pakar kesehatan dari partai sosial demokrat Jerman -SPD, Karl Lauterbach mengritik perbandingan antara kasus trombosis vena sinus otak CVST dengan kasus trombosis pada konsumsi pil anti hamil.

"Parahnya efek CVST tidak bisa dibandingkan dengan trombosis yang dipicu pil anti hamil", kata Lauterbach dalam wawancara dengan siaran radio publik Jerman Deutschlandfunk.

Dia mengatakan, jika berbicara kaitan kasus trombosis dengan konsumsi pil anti hamil, kebanyakan yang dimaksud adalah trombose pada vena kaki.

Baca Juga: Mengenal CVST, Pembekuan Darah Langka pada 5 Orang Inggris Usai Vaksin!

Penggumpalan darah menyumbat vena pada kaki, dan jika terlepas bisa masuk ke paru-paru dan memicu emboli di organ tubuh ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI