Kunjungi Institut Teknologi Kalimantan, Mendikbud akan Evaluasi PT

Kamis, 08 April 2021 | 09:53 WIB
Kunjungi Institut Teknologi Kalimantan, Mendikbud akan Evaluasi PT
Mendikbud, Nadiem Anwar Makarim, ke Institut Teknologi Kalimantan Timur, Rabu (7/4/2021). (Dok : Kemendikbud)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Indikator keenam adalah program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia dalam kurikulum, magang, dan penyerapan lulusan. IKU ketujuh yang ditetapkan Kemendikbud adalah kelas yang kolaboratif dan partisipatif melalui evaluasi berbasis proyek atau metode studi kasus; dan indikator terakhir program studi berstandar internasional dengan akreditasi atau sertifikasi tingkat internasional.

“Jadi dari mahasiswa, kepala prodi (program studi), dosen, sampai ke rektor harus fokus kepada delapan IKU. Nanti akan ada insentif keuangannya bagi yang mencapai delapan IKU itu,” kata Mendikbud.

Turut hadir pada kesempatan dialog Mendikbud dengan sivitas akademika ITK adalah Rektor Universitas Mulawarman, Masjaya dan Rektor Universitas Balikpapan, Isradi Zainal.


Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka untuk Masa Depan yang Menjanjikan

Selain penekanan pada delapan IKU, Mendikbud pada kesempatan dialog dengan sivitas akademika ITK juga menjelaskan perubahan skema bantuan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah). Kemendikbud telah mengubah skema KIP Kuliah dengan memberikan bantuan biaya pendidikan (uang kuliah) dan biaya hidup yang jauh lebih tinggi. Perubahan ini dinamakan KIP Kuliah Merdeka dan berlaku untuk mahasiswa baru yang menerima KIP Kuliah pada tahun 2021.

“Saya luar biasa senangnya melihat mahasiswa angkatan 2021 menerima KIP Kuliah Merdeka. Dulunya anak-anak yang menerima KIP Kuliah itu banyak yang terdiskriminasi karena mereka tidak berani ataupun tidak diterima di program studi yang prestisius. Tapi sekarang dengan adanya KIP Kuliah Merdeka ini akan benar-benar meningkatkan rasa kepercayaan diri mahasiswa-mahasiswa tidak mampu yang ingin mengenyam pendidikan di kampus-kampus terhebat dan termahal,” kata Mendikbud.

Senada dengan itu, Rektor Universitas Mulawarman, Masjaya mengatakan, “saya sangat mengapresiasi kebijakan-kebijakan Kemendikbud yang luar biasa, terutama KIP Kuliah Merdeka. Kemarin waktu seleksi Bidikmisi sangat sulit sekali bagi prodi menerima mahasiswa karena UKT (Uang Kuliah Tunggal) yang tinggi, sekarang mulai banyak yang menerima karena ada KIP Kuliah Merdeka,” ujar Rektor Universitas Mulawarman.

Salah satu penerima KIP Kuliah Merdeka, Ageng Margiyatno, mahasiswa baru ITK jurusan Teknik Mesin ini sangat termotivasi dan semangat untuk terus melanjutkan kuliah dengan KIP Kuliah Merdeka.

“Saya memanfaatkan program KIP Kuliah Merdeka untuk dapat kuliah di ITK. Ini adalah mimpi saya untuk menjadi seorang pengusaha pada sektor industri,” kata Ageng.

Baca Juga: Kemendikbud Sebut 50 Persen Siswa Tak Miliki Ponsel untuk Belajar Daring

Ageng berharap, program KIP Kuliah Merdeka ini dapat tersosialisasi dengan baik sehingga banyak calon mahasiswa yang kurang mampu terutama di daerah terluar, terdepan, tertinggal (3T) dapat mewujudkan impiannya. “Saya harap untuk kedepannya dapat tersosialisasikan kepada seluruh Indonesia terutama daerah 3T,” harapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI