Para pemimpin politik, termasuk anggota parlemen yang digulingkan, mengumumkan pembentukan Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) pada hari Jumat termasuk Aung San Suu Kyi dan para pemimpin protes anti-kudeta dan etnis minoritas.
Pemerintah NUG mengatakan mereka adalah otoritas politik yang sah dan telah menyerukan pengakuan dari pihak internasional.
Wakil presiden NUG, Duwal Sheila, seorang pengacara etnis Kachin, mengatakan dalam pesan Tahun Baru, jalan untuk mengganti kekuasaan militer dengan demokrasi akan sulit.
"Kami berjanji untuk terus bekerja dengan semua etnis untuk menggulingkan kediktatoran militer dan membangun demokrasi federal yang baru," katanya.