Suara.com - Singapura ikut membantu pencarian kapal selam KRI Nanggala yang hilang dengan mengerahkan kapal selam penyelamat Angkatan Laut Republik Singapura (RSN), MV Swift Rescue pada Rabu (21/4).
Menyadur Straits Times, Kamis (21/4/2021) Menteri Pertahanan Ng Eng Hen mengatakan kapal itu dikirim "secepat dia bisa bersiap-siap".
Dalam postingannya di akun Facebook, MV Swift Resque bergegas setelah kepala angkatan laut Singapura menerima permintaan bantuan dari Indonesia.
Ng Eng Hen menambahkan jika Singapura juga mengerahkan tim medis bersama rombongan kru kapal jika perawatan hiperbarik diperlukan.
Seorang juru bicara militer Indonesia dikutip dalam laporan media mengatakan bahwa MV Swift Rescue diperkirakan tiba di area pencarian pada 24 April.
KRI Nanggala-402 pada hari Rabu hilang kontak ketika sedang melakukan latihan torpedo di perairan utara pulau Bali. Upaya pencarian sedang berlangsung 60 mil (96 km) dari Bali untuk 53 anggota awak.
Dalam laporan sebelumnya, Kementerian Pertahanan Indonesia mengatakan bahwa tumpahan minyak terlihat di dekat lokasi penyelaman.
Kemenhan menambahkan bahwa dua kapal angkatan laut dengan kemampuan sonar telah dikerahkan untuk bergabung dalam pencarian.
MV Swift Rescue memiliki kecepatan maksimal 12 knot dan dapat beroperasi di laut terus menerus hingga 28 hari. Kapal tersebut juga dilengkapi dengan kapal selam Deep Search and Rescue Six (DSAR 6).
Baca Juga: Tim Pencari Sriwijaya Air Kecelakaan Kini Mencari KRI Nanggala-402 di Bali
DSAR 6 mampu terjun ke kedalaman air, menempelkan dirinya ke kapal selam yang lumpuh, menyelamatkan penumpangnya dan membawa mereka kembali ke permukaan.