Upaya TNI AL Lihat Kapal Selam Nanggala-402 Timbul Sebelum Menghilang

Kamis, 22 April 2021 | 21:24 WIB
Upaya TNI AL Lihat Kapal Selam Nanggala-402 Timbul Sebelum Menghilang
Kapal selam KRI Nanggala-402 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa, Jumat (20/1/2017). [Antara/Syaiful Arif]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Staf Angkatan Laut atau KSAL Laksamana Yudo Margono membeberkan kronologi kapal selam Nanggala-402 mulai dari persiapan hingga dinyatakan hilang pada Rabu (21/4/2021). Kapal selam itu sempat diharapkan muncul ke permukaan pada 5.15 waktu setempat namun hasilnya nihil.

Yudo menerangkan kalau KRI Nanggala-420 bakal dipergunakan untuk kepentingan latihan penembakan torpedo. Dimulai pada pukul 03.00 WITA, KRI Nanggala-420 meminta izin melakukan penyelaman pada kedalaman 13 meter dan persiapan untuk penembakan torpedo.

Pada kesempatan itu, KRI Nanggala-420 juga didampingi sea rider yang dibawa oleh prajurit dari Kopaska dan awak dari kapal selam itu sendiri. Ketika torpedo meluncur, sea rider itu akan mengikuti.

KRI Nanggala-420 masih terlihat dari conning tower dan tim penjejak sea rider dalam jarak 50 meter pada pukul 03.00 hingga 03.30 WITA. Di waktu yang sama, KRI lainnya pasang posisi untuk mengecek torpedo.

Namun, permasalahan mulai muncul ada 3.46 WITA di mana KRI Nanggala-420 harus menyelam untuk memulai penembakan torpedo.

"Pada 03.46 sampai 04.46 WITA, dikte penembakan terus menerus memanggil KRI Nanggala namun tidak ada respon," kata Yudo dalam jumpa pers, Kamis (22/4).

Saat proses masuk ke dalam air, seharusnya periskop kapal itu masih terlihat. Tetapi pada kejadiannya, kapal tenggelam pun periskopnya tidak nampak.

Sesuai dengan perhitungan, KRI Nanggala-402 harusnya sudah bersiap untuk melakukan penembakan karena pihak yang memberikan otorisasi sudah memanggil.

Sejak 03.46 hingga 06.46 WITA tidak ada respon apapun dari KRI Nanggala 402. TNI pun berupaya menerbangkan helikopter dari KRI DML untuk melakukan deteksi visual.

Baca Juga: Fakta-fakta Kapal Selam Nanggala yang Hilang Kontak di Perairan Bali

"Namun deteksi visual hasilnya juga nihil sehingga dilaksanakan dengan komunikasi namun tidak bisa dilaksakan," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI