Suara.com - Setiap tanggal 2 Mei, masyarakat Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Di tahun ini, Hardiknas jatuh pada Minggu (2/5/2021) dan masih di tengah situasi pandemi Covid-19 seperti tahun lalu.
Kendati demikian, hal tersebut tak lantas menyusutkan semangat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk menyemarakkan perayaan Hardiknas 2021.
Kemendikbudristek tetap menggelar upacara peringatan Hardiknas 2021 secara daring dan luring terbatas dengan protokol kesehatan ketat, di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta (2/5/2021).
Berbagai perwakilan pemangku kepentingan pendidikan turut hadir dalam acara tersebut, mulai dari perwakilan peserta didik, guru, hingga pegawai di lingkungan Kemendikbud.
Generasi muda sebagai pemilik masa depan Merdeka Belajar yang terus digelorakan Kemendikbudristek pun turut hadir secara langsung pada peringatan Hardiknas 2021.
Andrea Pramesti Putri, misalnya. Peserta didik SMA Bopkri 1 Yogyakarta, adalah salah satu perwakilan generasi muda yang berkesempatan menjadi pengisi acara dalam peringatan Hardiknas 2021.
Sebagai solois, dia menyanyikan lagu daerah Bolelebo, sedangkan lagu Gemu Famire dinyanyikannya secara berkelompok bersama tiga siswi lainnya. Ketika ditemui usai acara, Andrea terlihat gembira dan antusias.
“Aku suka bernyanyi sejak umur empat tahun. Ketika itu masih iseng dan mencari model-model nyanyi yang paling tepat. Masuk SD, aku ikut les vokal, dan SMP belajar menyanyi klasik hingga sekarang,” jelas Andrea yang didampingi orang tuanya.
Andrea mengaku, peran orang tua amat penting dalam pembentukan talentanya bermusik. “Keluargaku pencinta musik. Ibuku bermain piano, kakak bermain biola. Hanya ayah yang tidak bisa main musik,” tutur Andrea tertawa.
Baca Juga: Peringatan Hardiknas 2021, Jokowi Minta Guru Lebih Adaptif dan Hybrid
Gadis berusia 17 tahun ini mengungkapkan bahwa dirinya amat terinspirasi penyanyi pop dalam negeri seperti Rossa, Raisa, dan Lyodra. “Kalau dari luar negeri, aku suka Mariah Carey dan Ariana Grande,” ujar dia.
Ditanya mengenai cita-citanya, Andrea dengan yakin mengatakan ingin jadi dokter. “Aku ingin masuk Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada,” ujarnya.
Andrea juga berharap agar anak-anak muda di Indonesia bisa semakin mencintai musik. “Semoga pendidikan musik bisa diperbanyak lagi. Saya pribadi, awalnya belajar di genre pop, lalu belajar genre klasik. Di Indonesia, genre klasik kurang disukai. Mudah-mudahan lebih banyak yang suka,” harapnya.
Dia pun juga berharap agar semua anak muda di Indonesia, pada Hardiknas ini, dapat semakin memaknai pendidikan. “Semua anak muda punya passion masing-masing. Semoga kita bisa meningkatkan passion kita di bidang masing-masing,” jelas Andrea.
Hal serupa disampaikan oleh pelajar lain, Yohanes Nico, adalah seorang pemain terompet yang menjadi anggota orkestra Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta.
Dia mengaku senang bermusik dan belajar pendidikan musik secara formal. “Harapannya, bisa masuk ISI Yogyakarta,” ungkapnya menyebut Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, perguruan tinggi seni yang terkemuka di Indonesia.