Bertemu Dubes Denmark, Moeldoko: Komitmen Presiden Sangat Kuat pada Isu Perubahan Iklim

Kamis, 03 Juni 2021 | 21:51 WIB
Bertemu Dubes Denmark, Moeldoko: Komitmen Presiden Sangat Kuat pada Isu Perubahan Iklim
Menkopolhukam Mahfud Md (kiri), Kepala Staf Presiden Moeldoko (tengah) dan Yorrys Raweyai (kanan) dalam acara Silaturahmi Kebangsaan Membangunan Papua Menuju Damai dan Sejahtera, Jakarta 27 Mei 2021. [dokumentasi Humas Kemenko Polhukam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Yaitu menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) 29 persen dari business as usual (BaU) atau kemampuan sendiri menjadi 41 persen (dengan bantuan internasional) pada 2030 sesuai NDC (Nationally determined contributions).

"Ini menunjukkan bahwa Pemerintah Indonesia punya tanggung jawab yang tinggi terhadap lingkungan secara global," ucap Moeldoko yang didampingi dua Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Ahmad Agus Setiawan dan Sigit Pamungkas.

Dari sisi EBT, Moeldoko menyebut pemerintah Indonesia telah berkomitmen menurunkan emisi GRK sebesar 314 – 398 Juta Ton CO2 pada tahun 2030, melalui pengembangan energi terbarukan, pelaksanaan efisiensi energi, dan konservasi energi, serta penerapan teknologi energi bersih.

Indonesia juga menuju Net Zero Emission 2050 yang kemudian tertuang dalam Pidato Presiden Jokowi pada Leaders Summit on Climate, 22 April 2021.

Komitmen akan aksi konkrit perubahan iklim Moratorium konversi hutan dan lahan gambut menurunkan kebakaran hutan hingga 82 persen, yaitu mendorong green development Pengembangan Indonesia Green Industrial Park seluas 12.500 Ha di Kalimantan Utara, terbesar di dunia dan membuka investasi terhadap transisi energi Terdapat peluang yang sangat besar untuk investasi pengembangan biofuel, industry baterai lithium, dan juga kendaraan listrik.

"Selain itu pengembangan energi terbarukan di berbagai daerah juga terus didorong termasuk pembangkit listrik tenaga sampah dengan diresmikannya PLTSa Surabaya oleh Presiden Joko Widodo baru-baru ini," ucap Moeldoko.

Berkaitan dengan pengembangan kelapa sawit, Moeldoko menyebut juga telah dikembangkan Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia yang memastikan lebih ramah lingkungan.

Duta Besar Denmark HE Lars Bo Larsen menghargai kepemimpinan Indonesia pada isu climate change dan EBT.

Bahkan Dubes Denmark menyampaikan terkait potensi pinjaman dana pemerintah yang menawarkan interest rendah dalam bentuk loan state guaranty.

Baca Juga: Soal Polemik Kuota Haji, Fadli Zon: Seharusnya Jokowi Temui Raja Salman

Penilaian Larsen tidak lepas dari Indonesia sebagai negara dengan kepemimpinan dunia karena memiliki tiga modal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI