Situasi ramai itu terjadi sekitar pukul 18.00 WIB hingga 22.00 WIB. Selama kurun waktu itu, jumlah pasien bukannya berkurang tetapi malah semakin banyak.
Bahkan, orang-orang yang datang tersebut harus rela duduk dilantai hanya untuk menunggu pendaftaran sampai mendapatkan kamar inap.
Ikbal sendiri mengaku beruntung karena masuk pada pukul 16.00 WIB dan mendapatkan kamar pukul 01.00 WIB. Sementara yang lain ada yang mesti menunggu sampai pukul 04.00 WIB baru bisa mendapatkan kamar.
Akhirnya Ikbal mendapatkan kamar di lantai 17 Tower 5. Ia menyebut kamar yang ia tempati cukup nyaman untuk pasien.
"Setiap lantai ada kamar perawat yang 24 jam mengontrol pasien," ucap Ikbal.
Kepadatan di RSDC Wisma Atlet mulai kembali dirasakan pada Senin (14/6/2021), saat itu sejumlah bus-bus sekolah membawa rombongan calon-calon pasien. Dia juga membenarkan terkait video viral yang sempat disebarkan oleh Tompi soal antrean ambulans untuk masuk ke RSD Wisma Atlet.
Keesokan harinya, Ikbal juga melihat pasien-pasien yang tengah berdesakan di Lapangan Cobra. Lapangan itu berada di dalam RSD Wisma Atlet yang berfungsi sebagai tempat pasien berolahraga ataupun berjemur.
Menariknya, ia melihat banyak pasien yang sampai menghindari kerumunan. Mereka bahkan mencari area-area kosong karena satu alasan khusus.
"Orang berdesakan cari tempat untuk berjemur, sampai ke pojok-pojok tower dan taman untuk menghindari orang-orang, karena semua ternyata punya pandangan yang sama, "kami yang lama takut tertular oleh pasien baru yang baru datang"," ceritanya.
Baca Juga: Darurat Covid-19, Pemerintah Tambah Lagi 8 Ribu Tempat Tidur Isolasi di Jakarta
Ikbal memahami akan perasaan para pasien-pasien tersebut karena jumlah pasien baru yang bertambah banyak.