Sehingga di pertengahan Mei sempat turun menjadi 87 ribu kasus dalam kurun waktu empat bulan.
"Pada saat itu kasus kita awal Februari awal Januari, kasus kita juga naik sampai 176 ribu kasus (aktif). 176 ribu kasus (aktif). Pernah turun, di Mei pertengahan, 18 Mei saya ingat, sudah turun menjadi 87 ribu kasus (aktif). Sudah turun dalam empat bulan. Pelan pelan pelan turun sampai 87 ribu," ucap Jokowi.
Meski begitu, kasus kembali melonjak pasca liburan, libur lebaran dan adanya mutasi varian baru. Sehingga kasus aktif hari ini meningkat dua kali lipat lebih menjadi 228 ribu.
"Inilah yang saya sampaikan, kita harus hati-hati, kita harus tetap waspada, kita tidak boleh lengah. Harian ini terus kita pelajari. Karena kita tidak bisa bekerja makronya saja, tetapi detail mikronya juga harus tahu. Angka-angkanya juga harus tahu. Posisi di mana bergeraknya juga harus kita ikuti," ucap Jokowi.
Karena itu, dia mengajak seluruh pihak untuk berhati-hati, tidak lengah dan waspada terhadap penanganan Covid-19.
Namun, kata Jokowi, dalam penanganan Covid-19, pemerintah tak hanya melihat di sektor ekonomi, tapi kesehatan. Sehingga dua sektor tersebut harus beriringan.
"Sebab itu kita mengajak seluruh pihak untuk hati-hati, jangan lengah, semuanya harus waspada, jangan hanya berbicara ekonomi, ekonomi, ekonomi tetapi tidak melihat kesehatan. Tapi jangan melihat kesehatan, kesehatan, kesehatan tapi tidak melihat ekonomi, dua-dua harus berjalan beriringan," katanya.