Suara.com - Budaya gotong-royong khas masyarakat Indonesia saat ini menjadi salah satu andalan guna bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Lebih dari satu tahun berlalu, kekinian istilah gotong-royong acap kali kita dengar untuk mengungkapkan adanya gerakan warga bantu warga dalam menghadapi pandemi bersama.
Seperti diketahui kebaradaan pandemi ditambah kebijakan dan aturan yang dibuat pemeintah sangat berdampak tidak hanya pada kesehatan, melainkan ekonomi masyarakat.
Banyak dari mereka yang kehilangan pekerjaan akibat terpaksa dirumahkan oleh perusahaan maupun tidak bisa berdagang.
Dampaknya, banyak dari masyarakat yang tadinya memiliki penghasilan tetap, sekarang menjadi tidak berpendapatan.
Hal itu tentu saja menjadi beban dalam menghadapi kehidupan melawan wabah penyakit, terutama bagi mereka yang menjadi tulang punggung atau kepala keluarga.
Berangkat dari alasan itu pula sejumlah pemuda Indonesia, yakni Lody Andrian bersama Ivy Vania, Muhammad Rheza, dan Elham Arrazag berinisiatif membuat Bagirata.id.
Sebuah platform subsidi silang antarpekerja untuk mengurangi beban kerja para pekerja yang kehilangan pendapatan karena pandemi.
Lody salah satu inisiator mengatakan Bagirata yang dibuat pada Maret 2020 sejak pandemi masuk ke Indonesia itu pada awalnya dibentuk untuk membantu teman-teman terdekat.
Baca Juga: Rugi Puluhan Miliar hingga PHK 7 Ribu Pekerja, Begini Kondisi Mal di Sumut
Pada waktu itu kebijakan selama tiga bulan pertama PSBB di 2020 kata Lody banyak dari temannya di industri kreatif yang kehilangan penghasillan. Begitu juga teman Ivy di sektor F&B dan hospitality yang banyak terdampak karena pandemi.