Said Didu: Anggota BPIP Digaji Rp 100 Juta Lebih tapi Malah Sering Buat Bibit Perpecahan

Minggu, 15 Agustus 2021 | 18:26 WIB
Said Didu: Anggota BPIP Digaji Rp 100 Juta Lebih tapi Malah Sering Buat Bibit Perpecahan
Said Didu.[YouTube/MSD]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Daripada mengharapkan mereka sadar diri, mending BPIP dibubarin ajah. Habis perkara. Indonesia damai," saran warganet.

"Sebelum ada BPIP semua baik-baik saja, tidak banyak polemik menjijikkan. Bubarlah BPIP," tambah yang lain.

"Harusnya dibuat studi komparatif, sebelum dan sesudah dibentuknya BPIP. Lebih banyak manfaatnya atau mudharatnya. Kalau menurut saya pribadi, dari awal pembentukannya saja tujuannya cuma untuk bancakan uang rakyat supaya terlihat legal," tulis warganet.

"Rakyat yng menggaji malah banyak yang kelaparan dan hidup susah. (Anggota BPIP) duduk manis, ongkang-ongkang terima ratusan miliar. Tidurnya bisa nyenyak," kecam warganet.

"Gila lebih 100 juta per bulan mending bubarin BPIP, duitnya buat ngurusin korban covid," desak lainnya.

Heboh Lomba BPIP Hormat Bendera Menurut Islam

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) kembali menjadi sorotan kali ini terkait dengan acara perlombaan penulisan artikel tingkat nasional khusus para santri. Hal itu disorot lantaran tema dalam perlombaan dinilai kurang pas.

Hal itu salah satunya seperti apa yang disuarakan oleh Analis Media Sosial sekaligus pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi lewat akun twitternya.

Menurutnya, justru baik santri maupun anak-anak masa kini lebih tertarik dengan tema lain seperti penanganan pandemi dalam pandangan Islam misalnya.

Baca Juga: Viral Pernyataan Celine Evangelista Soal Nikah Siri, Sikapnya Tuai Pujian

"Sekedar sharing ide buat mimin BPIP. Anak-anak santri NU, MU, anak-anak gen Z, millenial, KPoppers, mereka concern-nya ke topik; climate change, tanam mangrove, bantu covid lintas agama, dan lain-lain," kata Ismail dalam cuitannya yang dipersilakan untuk dikutip Suara.com, Jumat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI