AS Cabut dari Afghanistan, Giliran China Masuk

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 18 Agustus 2021 | 09:44 WIB
AS Cabut dari Afghanistan, Giliran China Masuk
Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid saat konferensi pers di Kabul, Selasa (17/8/2021). (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Meski menyambut baik sikap Taliban, Beijing juga khawatir tentang potensi dampak negatif pada keamanan dan ekonomi setelah penarikan pasukan AS, menurut Andrew Small, peneliti senior dari German Marshall Fund of the United States.

AS, China, Rusia dan Pakistan, bersama-sama menyatakan tidak mendukung pembentukan pemerintahan Afghanistan dari mana pun yang “dilakukan secara paksa.”

Keempat negara itu merupakan anggota dari kelompok yang disebut Extended Troika on Peaceful Settlement di Afghanistan.

Sebagian pengamat regional menguraikan Washington dan Beijing berkepentingan bagi penyelesaian politik secara damai di Afghanistan. Namun, Small menjelaskan AS dan China secara relatif, jarang "bekerja sama denga erat selama dekade terakhir" karenakedua negara terus mengarah pada hubungan persaingan.

Analis lainnya termasuk Seth Jones, direktur Program Keamanan Internasional di Pusat Studi Strategis dan Internasional yang berbasis di Washington DC skeptis tentang kerjasama substansial AS-China di Afghanistan karena "tepat berada di tengah-tengah" Belt and Road Initiative (Inisiatif Sabuk dan Jalan) Beijing. (Sumber: VOA Indonesia)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI