Ida Bagus menambahkan, Dandim 1609/Buleleng yang ada di lokasi langsung memerintahkan kepada anggota untuk menahan kedua pelaku agar dilakukan tes swab antigen. Tiba-tiba, seorang warga bernama Kadek D langsung memukul kepala Dandim 1609/Buleleng.
"Namun secara tiba-tiba Dandim 1609/Buleleng dipukul kepala bagian belakangnya oleh oknum warga bernama Kadek D yang masih berstatus sebagai mahasiswa dengan menggunakan tangannya," jelas Ida Bagus.
Melihat kondisi tersebut, Pratu Gagas langsung berupaya mengamankan pelaku pemukulan. Karena ada upaya perlawanan, maka secara spontan terjadi saling pukul antara anggota dengan oknum masyarakat.
"Setelah adanya kejadian tersebut, pihak keluarga pelaku membawa pelaku pulang ke rumah didampingi langsung oleh Dandim 1609/Buleleng untuk melaksanakan mediasi guna menyelesaikan permasalahan tersebut," ucap Ida Bagus.
Mediasi
Ida Bagus menyampaikan, pada pukul 11.00 WITA, Dandim 1609/Buleleng kembali ke Wantilan Pura Bale Agung. Hanya saja, karena situasi warga Desa Sidetapa sudah berkumpul, maka untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan maka mediasi kembali dilanjutkan dengan keluarga oknum pelaku.
Mediasi juga melibatkan Perbekel Sidetapa dan tokoh masyarakat Desa Sidetapa agar permasalahan dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Kata Ida Bagus, satu setengah jam mediasi berlangsung, namun hasilnya belum ditemukan titik temu.
"Dikarenakan dari pihak keluarga pelaku yang merasa menjadi korban pemukulan meminta waktu untuk melaksanakan musyawarah dengan keluarga besar," jelas Ida Bagus.
Ida Bagus menambahkan karena situasi tak memungkinkan, maka kegiatan pemeriksaan swab antigen pun dihentikan.
Baca Juga: Kisah Pilu Wanita yang Viral Drifting Mobil Bak 'Fast and Furious'
"Karena masyarakat Desa Sidetapa menolak untuk dilanjutkan kegiatan tersebut," beber dia.