Suara.com - Seorang penerjemah yang membantu menyelamatkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden saat mendarat darurat di Afghanistan masih tertinggal di Kabul dan meminta bantuan.
Menyadur Al Arabiya Rabu (1/10/2021), Wall Street Journal melaporkan bahwa seorang penerjermah yang hanya ingin disebutkan sebagai Mohemmed meminta bantuan kepada Joe Biden.
"Halo Pak Presiden: Selamatkan saya dan keluarga saya. Jangan lupakan saya di sini," katanya seperti dikutip Wall Street Journal.
Mohammed merupakan salah satu dari sekian banyak warga Afghanistan yang belum terangkut oleh pesawat Amerika Serikat.
Pasukan dan pejabat AS terakhir meninggalkan Afghanistan pada hari Senin (30/8/2021) dan langsung disambut gembira oleh Taliban.
Banyak orang Afghanistan yang dulu bekerja untuk negara asing di Afghanistan takut akan pembalasan oleh Taliban.
Meskipun Taliban sudah mengumbar janji akan memberikan amnesti kepada pegawai pemerintah, namun kenyataan di lapangan berbeda.
Aktivis dan jurnalis lokal mengatakan banyak laporan tentang penggeledahan rumah dan penangkapan orang-orang oleh Taliban.
Mohammed adalah seorang penerjemah berusia 36 tahun yang bekerja untuk militer AS pada 2008. Ia juga berjasa ikut menyelematakan Joe Biden, yang saat itu masih menjadi senator.
Baca Juga: Jenderal Militer Amerika : Perang Afghanistan Berakhir
Ketika itu, dua helikopter Black Hawk AS melakukan pendaratan darurat di Afghanistan karena terkendala badai salju.