![Sejumlah warga menonton film penumpasan pengkhianatan G30S/PKI di markas Kodim 1304 Gorontalo, Gorontalo, Rabu (20/9/2017) malam. [Antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/09/29/81735-nonton-film-penumpasan-pengkhianatan-g30spki.jpg)
Peristiwa Gerakan 30 September pun didokumentasikan menjadi film. Film tersebut bergenre dokudrama propaganda yang dirilis pada tahun 1984. Film ini diproduksi oleh Pusat Produksi Film Negara (PPFN) pada saat kepemimpinan Presiden Soeharto.
Pemimpin PPFN saat itu adalah Brigjen G. Dwipayana yang juga menjabat sebagai staf kepresidenan. Ia menjadi sosok dibalik terciptakan film Gerakan 30 September ini. Kabarnya film tersebut menghabiskan biaya sebesar Rp 800 juta.
Salah satu fakta menarik dibalik penayangan film ini adalah latar belakang produksi film. Diduga bahwa tujuan dari penayangan film ini adalah sebagai alat propaganda politik yang saat itu sedang terjadi. Pasalnya film tersebut menjadi salah satu tayangan wajib untuk anak sekolah setiap tanggal 30 September malam.
Pasca lengsernya Presiden Soeharto pada tahun 1998 film yang digarap oleh Arifin C. Noer tersebut sudah tidak lagi ditayangkan di TVRI. Yang mendasari hal tersebut adalah karena dirasa film tersebut tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya.
Demikian adalah ulasan tentang sejarah Gerakan 30 September, semoga dapat memberikan wawasan pengetahuan baru bagi anda yang tertarik terhadap sejarah yang ada di Indonesia.
Kontributor : Dhea Alif Fatikha