"Kalau gue lihat kartun-kartun itu produk lama sih bro. Didaur ulang terus dikasih lihat nih KPI. Jengkel juga gue lama-lama," lanjutnya.
Deddy Corbuzier sendiri mengungkapkan kemungkinan pihak televisi takut dengan teguran KPI. Hal itu langsung dibantah oleh Agung.
Pasalnya, KPI selama ini sudah mengadakan pelatihan bagi karyawan televisi mengenai penyensoran. Hal ini dilakukan agar mereka bisa membedakan mana yang bisa disensor dan mana yang tidak.
"Katanya sih begitu (televisi takut). Tapi kita kan punya sekolah P3SPS. Setiap tahun ada, jadi televisi mengirim karyawannya," beber Agung.
"Dengan tujuan karyawannya itu paham apa yang bisa dilakukan dan tidak bisa dilakukan. Supaya dia bisa jadi editing, sebelum tayang dia amati. Kan itu tujuannya," pungkasnya.
Kritik Warganet ke Ketua KPI Terus Mengalir di Twitter
Kritik warganet ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terus mengalir deras di Twitter Indonesia. Kritik ini ditujukan oleh Ketua KPI Pusat, Agung Suprio.
Berdasarkan pantauan Suara.com di kolom trending Twitter Indonesia, Jumat (10/9/2021), kata Ketua KPI masuk di peringkat ke-15 trending Twitter dengan cuitan lebih dari 11 ribu tweet.
Kritik ini bermula saat Ketua KPI Agung Suprio melontarkan pendapatnya di kanal YouTube lewat podcast Deddy Corbuzier.
Baca Juga: Saipul Jamil Diperbolehkan Kembali ke Televisi, Pakar: KPI Tidak Pernah Tegas
Saat itu, ia mengatakan bahwa Saipul Jamil boleh tampil di televisi untuk edukasi bahaya predator, bukan sebagai bintang tamu untuk acara hiburan.