Lebih Cepat Lebih Mahal, Akal-akalan Harga Tes PCR Luar Jawa - Bali

Kamis, 16 September 2021 | 14:32 WIB
Lebih Cepat Lebih Mahal, Akal-akalan Harga Tes PCR Luar Jawa - Bali
[Suara.com/Ema Rohimah]

PERSOALAN harga hingga keengganan warga untuk mengikuti tes PCR dinilai menjadi salah satu faktor utama yang bisa memicu ledakan kasus positif covid-19 di luar Pulau Jawa – Bali.

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan, covid-19 terutama varian Delta, sebenarnya sedang merambah ke luar Jawa – Bali.

Kalau persoalan harga tes PCR hingga keengganan warga mengikuti prosedur pengujian tersebut tak kunjung teratasi oleh pemerintah, bisa jadi hawar lebih cepat menjalar sehingga terjadi ledakan kasus covid-19.

“Varian Delta ini sebenarnya sudah merambah ke luar Jawa – Bali. Tapi kini masih di daerah periferi (pinggiran). Kalau testing kurang karena persoalan harga maupun fasilitasnya sedikit, serta masyarakat kurang berkesadaran untuk memeriksaan diri, ini kombinasi komplet bagi penyebaran wabah,” kata Dicky kepada Suara.com, Rabu (15/9).

Dicky menilai, situasi penyebaran covid-19 di luar Pulau Jawa – Bali lebih mengkhawatirkan, karena lemahnya testing, tracing, dan treatment (3T).

Infrastruktur serta sistem kesehatan di luar Jawa - Bali juga masih banyak yang belum memadai.

Persoalan itu masih ditambah lagi dengan masalah sosial ekonomi, serta status kesehatan yang lebih rendah--plus pengabaian protokol kesehatan oleh masyarakat.

"Belum masalah cakupan vaksinasi di luar Pulau Jawa – Bali yang masih rendah," kata dia.

Dicky mengungkapkan, penduduk di luar Pulau Jawa – Bali hanya diuntungkan oleh letak geografis dan demografis yang berjauhan, sehingga penyebaran wabah cenderung lambat.

Baca Juga: Sejumlah Klinik di Bandar Lampung Belum Tetapkan Harga PCR Sesuai SE Kemenkes

“Tapi potensi kematiannya akan lebih banyak daripada Pulau jawa – Bali. Sayangnya lagi, dalam kaitan kematian ini, minim sekali pendataan. Definisi kematiannya juga sempit, hanya yang terkonfirmasi melalui PCR. Sementara yang ikut PCR ini sedikit.”

Karenanya, Dicky mewanti-wanti ketetapan harga tes PCR dari pemerintah harus dipatuhi semua pihak sehingga tingkat pengujian covid-19 massif dan meluas.

Tes PCR, kata dia, penting karena akan menggambarkan situasi penyebaran corona dalam suatu wilayah, sehingga pihak berwenang bisa melakukan modifikasi strategi berbasis sains.

“Kalau beragam persoalan testing itu belum terselesaikan, estimasi gelombang ketiga covid-19 di luar Jawa – Bali itu bisa terjadi akhir Oktober 2021,” kata Dicky.

------------------------------------------------------

Artikel ini adalah hasil peliputan bersama Apriskian Tauda Parulian (Kaltim); M Ariwibowo/Budi Warsito (Sumut); Fitri (Sumsel); Alfat Handri/Panji Ahmad Syuhada (Riau); Ahmad Amri (Lampung); Muhammad Aidil (Sulsel); dan, Stephanus Aranditio (Jakarta).

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI