Jurnalis DW yang Dievakuasi dari Afganistan tiba di Jerman

Rabu, 29 September 2021 | 16:42 WIB
Jurnalis DW yang Dievakuasi dari Afganistan tiba di Jerman
DW

Suara.com - Setelah melalui perjalanan panjang dan sulit untuk melarikan diri dari Taliban lewat Pakistan, sekelompok koresponden DW Afganistan dan keluarga mereka akhirnya tiba dengan selamat di Jerman.

Di malam yang gelap dan dingin di bandara Leipzig, sekelompok koresponden DW Afganistan dan keluarga mereka turun dari penerbangan panjang.

Perjalanan panjang dan sulit mereka tempuh untuk sampai ke Jerman sejak Taliban menguasai Afganistan.

Di antara mereka juga ada puluhan anak kecil. Mereka penuh rasa penasaran dan tanda tanya, mengapa harus melarikan diri dari Afganistan dan seperti apa tanah air baru mereka?  Bahkan orang dewasa juga banyak yang terlihat masih kebingungan.

Perjalanan di tengah situasi kacau

Salah satu penumpang pesawat adalah Ahmed, jurnalis DW Afganistan yang telah tinggal di Jerman selama beberapa tahun.

Dia kebetulan mengunjungi kota Mazar-e-Sharif untuk menghadiri acara pernikahan keluarganya, ketika Taliban mulai mengambil alih Afganistan pada awal musim panas.

"Tidak ada yang menyangka itu terjadi begitu cepat," katanya.

Dia, istri, dan tiga anaknya yang masih kecil berhasil sampai ke ibu kota, Kabul. Saat keadaan semakin jelas menunjukkan bahwa Taliban akan menguasai Afganistan, DW meminta semua korespondennya di negara itu untuk pindah ke ibu kota.

Baca Juga: Taliban Keluarkan Kebijakan yang Melarang Tukang Cukur di Provinsi Helmand

Saat situasi di bandara kacau, Ahmed terpaksa berlindung di ruang bawah tanah sebuah toko percetakan.

Dia dan keluarganya mencoba berulang kali untuk sampai ke bandara. Saat Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dari Afganistan, Ahmed tahu itu artinya tinggal menunggu waktu hingga Taliban menguasai ibu kota.

Menuju Pakistan

Peluang penerbangan keluar Afganistan menjadi lebih sedikit, dan DW menjajaki opsi untuk membawa koresponden dengan aman melintasi perbatasan darat ke Pakistan.

Ahmed, bersama keluarganya dan koresponden lainnya, berhasil mencapai perbatasan Pakistan, berkat bantuan kementerian luar negeri Jerman.

Namun, di dekat perbatasan dia ditahan oleh Taliban. "Saya benar-benar berpikir itu adalah saat-saat terakhir saya di dunia," kenangnya, memikirkan jenazah yang dia lihat di Kabul.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

REKOMENDASI

TERKINI