Benarkah Novel Baswedan dan Pegawai KPK yang Dipecat Berjuang Hanya karena Gaji?

Jum'at, 01 Oktober 2021 | 20:12 WIB
Benarkah Novel Baswedan dan Pegawai KPK yang Dipecat Berjuang Hanya karena Gaji?
Hasil bidik layar video dokumenter G30S/TWK Operasi 'Membunuh' KPK [Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi  Novel Baswedan membantah perjuangannya bersama 57 pegawai melawan pemecatan oleh Firli Bahuri Cs semata-mata karena mempertahankan gaji.

Novel menegaskan, satu-satunya tujuan perlawanan para pegawai KPK yang dipecat agar lembaga tersebut mampu menunjukkan 'taring' memberantas korupsi.

"Gaji di KPK lumayanlah ya. Kalau dibilang besar, ya ada beberapa lembaga lain yang lebih besar. Saya kira kalau dibandingkan pejabat pajak, ya masih besaran mereka. Dengan anggota DPR juga lebih besar mereka. Pejabat BUMN? ya kami sangat jauh," kata Novel dalam wawancara ekslusif yang terdokumentasikan dalam video G30S/TWK Operasi 'Membunuh' KPK.

Dalam video dokumenter yang dirilis Suara.com, Kamis (30/9/2021) itu, Novel mengatakan, jumlah praktik korupsi di Indonesia itu sangat tinggi.

Secara tidak langsung, budaya korupsi itu berpengaruh ke banyak sektor, mulai dari demokratisasi, pembangunan, serta persepsi internasional.

Pada 2020 misalnya, kata dia, Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia menurun hingga ke skor 37 dalam skala 0-100. Adapun 0 digunakan untuk level sangat korup dan skor 100 sangat bersih.

Praktik korupsi juga bakal berpengaruh pada investasi dan hal lainnya. Karena itu, Novel terus berjuang di KPK dengan segala teror yang diterimanya.

"Jadi, memperjuangkan yang ada di KPK bukan bicara soal gaji, ya," kata Novel 

Dia mengungkapkan, banyak pegawai KPK yang dipecat Firli sebenarnya sudah memunyai gaji besar sebelum masuk ke lembaga antirasuah.

Baca Juga: Eks Pegawai KPK: Perekayasa TWK Memecat Kami 30 September agar Identik dengan Komunis

Dirinya sendiri, kata Novel, mengakui memiliki posisi yang bagus sebelum masuk KPK, yakni saat masih menjadi anggota di Bareskrim Polri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI