Setelah Jerman, Giliran Perwakilan Uni Eropa Jalin Dialog dengan Taliban

Rabu, 13 Oktober 2021 | 14:31 WIB
Setelah Jerman, Giliran Perwakilan Uni Eropa Jalin Dialog dengan Taliban
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

PBB peringatkan keruntuhan ekonomi Afganistan

Sementara Taliban berusaha meningkatkan hubungannya dengan komunitas internasional, PBB justru memperingatkan Afganistan bahwa negara itu menghadapi ancaman kehancuran ekonomi. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta dunia untuk segera "mengambil tindakan dan menyuntikkan likuiditas ke dalam ekonomi Afganistan”, mengingat banyak aset Afganistan di luar negeri dibekukan sejak Taliban berkuasa.

Di saat yang sama, ia juga mengecam Taliban terkait "janji-janji yang dilanggar” terhadap kaum perempuan.

"Saya mengingatkan agar Taliban menepati janji mereka kepada para perempuan dan anak-anak perempuan, dan memenuhi kewajiban mereka di bawah aturan hak asasi manusia internasional,” ujar Guterres dalam cuitan via Twitter.

"Mustahil ekonomi dan masyarakat Afganistan bisa pulih tanpa keterlibatan perempuan,” kata dia.

Ketika Taliban memerintah Afganistan dari tahun 1996-2001, kelompok militan ini melarang hampir semua pendidikan untuk perempuan.

Mereka juga memberlakukan hukuman yang ketat seperti hukum cambuk dan eksekusi mati di depan umum.

Sekarang setelah Taliban mendapatkan lagi kendalinya atas negara Hindukush itu, laporan bahwa perempuan Afganistan kembali dilarang untuk bekerja bahkan berolahraga makin marak bermunculan. gtp/as (AFP, dpa)

Baca Juga: Negara-Negara G20 Sepakat Beri Bantuan ke Afganistan Tanpa Mengakui Taliban

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI