“Beberapa waktu lalu, hari amat panas. Setelah kembali ke rumah, agar cepat dingin, saya segera mandi air dingin. Lalu, saya tidak dapat menggerakkan rahang dengan benar. Segera saya panggil ambulans untuk membawaku ke rumah sakit..”
Ingat, terutama di hari yang panas, hindari air dingin karena akan menyebabkan kontraksi pembuluh darah yang cepat.
Yang di rumah ada anak kecil, harus memberi tahu pembantu dan seisi rumah tentang hal ini.
Akhir-akhir ini cuaca panas di atas normal
Walau mungkin kita rasa nyaman bila minum dingin.., namun, itu sangat berbahaya !
*
Hindari meneguk langsung minuman. Minumlah sedikit-demi sedikit, dengan perlahan
Tebarkan pesan ini ke keluarga-kerabat sekitar.
Ini bisa menyelamatkan nyawa!"

Lantas benarkah klaim tersebut?
Dikutip dari turnbackhoax.id--jaringan Suara.com, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Urip Haryoko menyatakan bahwa gelombang panas terhadi di wilayah yang terletak pada lintang menengah dan tinggi.
Sementara Indonesia berada pada wilayah ekuator. Pada wilayah ini, sistem dinamika cuacanya menunjukkan ketidakmungkinan terjadi gelombang panas.
Suatu wilayah bisa dikatan mengalami gelombang panas jika suatu negara mengalami kenaikan suhu tak biasa selama lima hari berturut-turut.
Suhu panas yang ada di Indonesia bukanlah gelombang panas meainkan siklus tahunan yakni fenomena gerak semu matahari.
Baca Juga: Selamat Hari Sumpah Pemuda! Hayaidesu Indonesia Sajikan Handgrip Tematis Tanah Air
Fenomena tersbeut membuat beberapa daerah di Indonesia seperti Medan, Deli Serdang, Jatiwangi dan Semarang mengalami kenaikan suhu hingga 37 derajat celsius.
Selain persoalan gelombang panas, minuam air es setelah beraktivitas di cuaca panas tidak membuat pembuluh darah pecah. Hal yang mungkin terjadi adalah dehidrasi.
Kesimpulan
Klaim Indonesia mengalami gelombang panas adalah hoaks.
Klaim tersebut termasuk dalam kategori konten yang menyesatkan atau misleading content.