Tulio de Oliveira dari Jaringan Pemantau Genomik Afrika mengatakan penelitian mengenai varian tersebut sedang berlangsung.
Tim tersebut sudah memiliki 100 genom lengkap dari varian tersebut dan akan mendapatkan lebih banyak lagi dalam beberapa hari mendatang.
"Tingginya angka mutasi adalah hal yang dikhawatirkan bagi kemungkinan penyebaran dan juga menurunnya efektivitas vaksin," katanya.
"Karena khawatir dengan loncatan evolusi dalam varian ini. Berita bagusnya adalah bahwa ini semua bisa dideteksi dari tes PCR."
AP/Reuters
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News